Resesi!! – Resmi Dialami Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi minus 3,49 persen.

Artinya, Indonesia mengalami resesi setelah dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif. Di mana pada kuartal II-2020 sudah tercatat minus 5,32 persen.

Resesi adalah suatu kondisi ketika roda ekonomi sedang istirahat. Sama seperti istilah reses yang artinya masa periode persidangan diistirahatkan. Ketika ekonomi sedang istirahat maka perputaran roda ekonomi akan melambat atau bahkan berhenti.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad juga menjelaskan resesi adalah turunnya kondisi perekonomian nasional. Hal itu tampak dari pertumbuhan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut. Dengan kondisi Indonesia terkini maka tampak penurunan ekonomi yang signifikan imbas pandemi Corona.

“Kalau resesi intinya penurunan kondisi perekonomian dalam dua kuartal berturut-turut dibanding tahun lalu. kita lihat sekarang aja dibanding tahun lalu sebenarnya sudah minus 10,4% dalam kondisi normal. Dulu 5,02% kemarin minus 5,3% itu kan selisihnya 10%. Dan kalaupun besok kuartal III minus 1 atau nol koma berarti kan sekitar 6% itu dalam banget,” katanya kepadadetikcom31 Agustus 2020.

Resesi yang dialami Indonesia merupakan dampak keberadaan pandemi Covid-19 yang menghantam segala aspek kehidupan manusia termasuk sektor ekonomi. Hal serupa terjadi pada negara lain di dunia. Sebut saja Singapura, Amerika,dan lainnya.

Bagaimana Resesi Mempengaruhi Masyarakat?

Anda mungkin kehilangan pekerjaan selama resesi, karena tingkat pengangguran meningkat. Tidak hanya kehilangan pekerjaan, juga menjadi jauh lebih sulit untuk mencari pengganti pekerjaan karena lebih banyak orang yang menganggur.

Orang-orang yang masih bekerja juga mungkin akan mendapatkan pemotongan gaji dan tunjangan, dan berjuang untuk menegosiasikan kenaikan gaji di masa depan.

Investasi dalam saham, obligasi, real estat, dan aset lainnya juga bisa hilang saat resesi, mengurangi tabungan dan mengganggu rencana pensiun.

Lebih buruk lagi, jika Anda tidak dapat membayar tagihan karena kehilangan pekerjaan, Anda mungkin menghadapi kemungkinan kehilangan rumah dan properti lainnya.

Pemilik bisnis menghasilkan lebih sedikit penjualan selama resesi, dan bahkan mungkin bisa jadi bangkrut.

Meski demikian, resesi itu tidak berlangsung selamanya. Seperti Depresi Hebat yang pernah terjadi dunia, pada akhirnya berakhir, dan ketika itu terjadi, itu diikuti periode pertumbuhan ekonomi terkuat dalam sejarah AS.

Tinggalkan komentar