Sekolah Berbakti Cawang Berganti Wajah Menjadi Kampus SMP dan Pusat Pengembangan Bakat

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menegaskan bahwa gedung Gifted School di Cawang, Jakarta Timur, yang lama tidak digunakan, akan segera diubah menjadi dua fasilitas pendidikan baru. Fasilitas tersebut akan berupa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Dia menjamin bahwa bangunan tersebut tidak akan terus terbengkalai.

“Saya harapkan semua fasilitas yang dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta dapat dimanfaatkan dengan baik. Saya mendapatkan laporan bahwa fasilitas ini belum digunakan secara optimal,” ucapnya saat berkunjung ke Kawasan Cawang, Jakarta Timur, pekan ini (3/10/2025).

Setelah berkoordinasi dengan warga, lurah, dan pejabat terkait, Pramono memutuskan untuk mengubah gedung tersebut menjadi SKB untuk anak-anak yang putus sekolah serta SMP baru bagi masyarakat setempat.

“Kami akan memisahkan fungsi gedung ini menjadi dua. Yang pertama untuk SKB dan yang kedua untuk SMP,” jelasnya.

Menurut Pramono, gedung dengan 15 ruang kelas, asrama, serta fasilitas pendukung lainnya memiliki kapasitas yang memadai untuk kedua kegunaan tersebut. Dia juga telah memerintahkan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan anggaran revitalisasi, termasuk evaluasi terhadap keberadaan kolam renang di area sekolah.

“Saya telah meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk menyusun anggaran agar renovasi dapat segera dilakukan, termasuk untuk kolam renang. Jika perlu diubah fungsinya, silakan,” katanya dengan tegas.

Gifted School awalnya dirancang untuk siswa berprestasi akademik tinggi dari keluarga kurang mampu. Sayangnya, program tersebut tidak berjalan dengan baik karena kondisi dan lingkungan yang kurang mendukung. Gedung ini sebelumnya digunakan sementara oleh SMK, tetapi sekarang sudah kosong setelah sekolah tersebut pindah. Pramono menekankan bahwa pemanfaatan ulang harus segera dilakukan agar aset tidak menjadi sia-sia.

“Jika tidak difungsikan, sungguh sayang bangunan ini sudah dibangun seperti ini. Oleh karena itu, kami akan langsung melanjutkan rencananya,” tambahnya.

Dari berbagai riset terbaru, terungkap bahwa pemanfaatan ulang fasilitas pendidikan yang telah ada dapat meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama di daerah perkotaan. Studi menunjukkan bahwa sekolah dengan fasilitas lengkap dan strategis lokasinya dapat mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam mengoptimalkan penggunaan gedung sekolah, penting untuk menyesuaikan fasilitas dengan kebutuhan masyarakat setempat. Misalnya, dengan menambahkan ruang belajar ekstrakurikuler atau fasilitas olahraga yang lebih baik, sekolah dapat menjadi pusat kegiatan yang lebih berdampak.

Pemerintah DKI Jakarta perlu terus berkomitmen dalam mengevaluasi penggunaan fasilitas pendidikan yang ada. Dengan begitu, setiap bangunan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak menjadi beban bagi anggaran pemerintahan.

Kegagalan program Gifted School sebelumnya menunjukkan betapa pentingnya evaluasi dan adaptasi dalam implementasi kebijakan. Dengan memfokuskan pada kebutuhan masyarakat, pemerintah dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan efektif.

Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat berkumpulnya masyarakat. Dengan mengubah gedung lama menjadi fasilitas pendidikan baru, pemerintah bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Langkah ini juga menunjukkan komitmen dalam mengembangkan pendidikan di Jakarta, memastikan bahwa setiap anak memiliki akses untuk belajar dan berkembang.

Baca juga Berita lainnya di News Page