Selain hadir di World Economic Forum (WEF) yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga mengambil alih peran sebagai pembicara utama. Dalam acara tersebut, Zulhas menekankan pentingnya meningkatkan investasi dalam bidang hijau dan mengukuh ekonomi sirkular, terutama dalam sektor pangan serta manajemen sampah plastik. Dia menyampaikan bahwa Indonesia terus berusaha untuk mengembangkan ekosistem investasi yang mendukung ketahanan pangan dan pengurangan limbah plastik. Forum ini dianggap sebagai kesempatan berharga untuk memperluas kolaborasi dan memperkenalkan inisiatif konkret yang telah dijalankan oleh pemerintah.
Kehadiran Zulhas diharapkan memberikan kontribusi strategis bagi Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi dan lingkungan. Selain itu, dia juga menyoroti berbagai pencapaian nasional seperti pengembangan ekonomi hijau, transisi energi bersih, serta transformasi sistem pangan yang inklusif dan tangguh. Agenda Sustainable Development Investment Mobilization (SDIM) dan Global Plastic Action Partnership (GPAP) menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan dunia untuk bersatu dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Partisipasi aktif Indonesia melalui Menko Zulhas mengukuh posisi Tanah Air sebagai mitra global utama dalam menemukan solusi inovatif atas tantangan iklim, pangan, dan manajemen plastik. Zulhas hadir dalam forum ini saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan negara ke Amerika Serikat, menandakan sinergi antar kementerian dalam mengukuh diplomasi ekonomi Indonesia di tingkat global.
Sementara itu, dalam forum internasional yang juga dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Zulhas mewakili Presiden RI untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam melindungi hutan tropis dunia dan menyambut baik inisiatif pembentukan Tropical Forest Financing Facility (TFFF). Zulhas menerangkan bahwa hutan tropis merupakan pilar utama dalam menopang ketahanan iklim global, pusat keanekaragaman hayati, dan sumber penghidupan bagi jutaan masyarakat. Dia menekankan bahwa tanggung jawab untuk melindungi hutan tropis tidak hanya menjadi kewajiban negara-negara yang memiliki hutan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh komunitas global.
Salah satu tantangan terbesar dalam upaya pelestarian hutan adalah keterbatasan dan ketidakpastian sumber dana. Oleh karena itu, inisiatif TFFF disambut dengan baik karena dapat menjawab kesenjangan pendanaan dalam konservasi, restorasi ekosistem, serta pemberdayaan masyarakat adat dan lokal. Zulhas menegaskan bahwa Indonesia mendukung pendekatan inovatif TFFF, yang mampu memobilisasi sumber daya publik dan swasta melalui skema pembiayaan campuran atau blended finance. Dengan menyelaraskan insentif ekonomi dan tujuan lingkungan, TFFF membuka peluang baru untuk mengintegrasikan konservasi dengan pembangunan. Zulhas juga menekankan bahwa masyarakat adat dan komunitas lokal bukan hanya sebagai pelengkap, melainkan pilar penting yang harus dilindungi dengan safeguard yang kuat untuk menjamin hak-hak masyarakat, integritas lingkungan, dan transparansi tata kelola.
Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan hutan tropis tetap berfungsi sebagai penyerap karbon, rumah bagi keanekaragaman hayati, dan sumber kehidupan bagi masyarakat dunia. Zulhas menambahkan bahwa Indonesia menantikan kerja sama yang lebih erat dengan Pemerintah Brasil dalam merumuskan mekanisme dan rencana kerja TFFF. Dengan demikian, upaya Indonesia dalam memperkuat investasi hijau dan ekonomi sirkular, serta pelestarian hutan tropis, menunjukkan komitmen serius dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kolaborasi global.
Investasi hijau dan ekonomi sirkular bukan hanya menjadi tren, tetapi telah menjadi kebutuhan strategis bagi kemajuan berkelanjutan. Indonesia, dengan langkah-langkah konkret seperti yang diambil oleh Menko Zulhas, menunjukkan bahwa negara ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kolaborasi global yang lebih erat dan pendanaan yang lebih inovatif, tantangan global seperti perubahan iklim dan degradasi ekosistem dapat diatasi secara efektif. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, komitmen dan kerja sama seperti ini menunjukkan harapan yang cukup cerah bagi masa depan yang lebih hijau dan inklusif.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.