Makanan Favorit Gen-Z Termasuk Seblak yang Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Makanan dan minuman modern seperti boba, croffle, ayam geprek crispy, hingga seblak pedas telah menjadi favorit kuliner generasi Z. Mereka menarik bukan hanya karena rasanya lezat, tetapi juga tampilannya yang estetis dan mudah diakses melalui kafe, gerai cepat saji, atau aplikasi pengiriman makanan online. Namun, yang tak disadari, konsumsi berlebihan jenis makanan ini dapat meningkatkan kolesterol tubuh, bahkan pada usia muda.

Bukan sekadar tren sementara, makanan-makanan ini sudah menjadi bagian rutinitas harian. Generasi yang tumbuh bersama media sosial cenderung lebih sering mencoba makanan viral. Pertanyaan yang timbul, apa dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang?

Generasi muda saat ini hidup dengan kegiatan yang padat, sehingga makanan cepat saji dan minuman manis menjadi pilihan yang praktis. Selain itu, tren media sosial juga mempengaruhi kebiasaan makan. Sayangnya, banyak makanan viral tersebut termasuk dalam kategori fast food, ultra-processed food, dan makanan manis yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, serta lemak trans. Pola makan tidak seimbang ini bisa menyebabkan peningkatan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam darah, yang dapat memicu aterosklerosis sejak dini.

Kolesterol yang dibutuhkan tubuh diproduksi secara alami oleh hati. Sebenarnya, kolesterol bukanlah zat buruk, karena berperan penting dalam pembentukan membran sel, produksi hormon steroid, prekursor vitamin D, dan bahan pembentukan asam empedu. Pola makan yang tidak sehat merupakan salah satu faktor yang membuat kadar kolesterol sulit terkendali. Kolesterol dikirim dari hati ke seluruh sel tubuh melalui Low-Density Lipoprotein (LDL). Namun, jika LDL terlalu banyak, kolesterol dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Sebaliknya, High-Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik bertugas menyingkirkan kelebihan kolesterol dari darah dan mengembalikannya ke hati.

Menurut American Heart Association, Harvard Health Publishing, dan Journal of Nutrition yang dikutip dari Everyday Health, makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol meliputi makanan hewani yang tinggi lemak jenuh, makanan dan minuman tinggi gula, serta fast food dan ultra-processed food. Beberapa makanan favorit generasi Z yang masuk dalam kategori tersebut antara lain:

  1. Boba dan Kopi Susu Gula Aren: Minuman ini mengandung susu full cream, krimer, serta gula tambahan. Meskipun tidak mengandung kolesterol, kandungan lemak jenuh dan gula tinggi dapat menaikkan trigliserida dan menurunkan HDL.

  2. Croffle, Donat, dan Dessert Serba Creamy: Dibuat dengan butter, margarin, dan topping krim atau keju yang tinggi lemak jenuh, sehingga dapat memicu peningkatan kolesterol jahat.

  3. Ayam Goreng Crispy dan Fast Food: Gorengan tepung yang digoreng dalam minyak berulang kali mengandung lemak trans yang berbahaya bagi keseimbangan HDL dan LDL.

  4. Seblak dan Jajanan Pedas Viral: Kerupuk goreng sebagai bahan utama menyerap banyak minyak, sementara topping seperti telur, sosis, atau ceker ayam dapat secara drastis meningkatkan kandungan kolesterol.

  5. Camilan Mozzarella dan Serba Keju: Dari corndog keju hingga mie instan dengan topping keju, keju olahan kaya lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol jahat.

Kolesterol tinggi sering disebut sebagai “pembunuh senyap” karena gejalanya tidak langsung terasa. Kondisi ini disebabkan oleh kadar LDL yang berlebih, yang menyebabkan reseptor sel tidak dapat menyerap kolesterol dengan baik. Akibatnya, LDL teroksidasi dan membentuk plak di pembuluh darah, hal ini bisa terjadi sejak masa remaja. Akumulasi kolesterol selama bertahun-tahun meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada masa depan.

Generasi muda yang sering mengandalkan makanan cepat saji, dessert manis, dan minuman tinggi gula harus lebih hati-hati. Makanan populer generasi Z memang lezat dan sering menjadi sorotan media sosial, tetapi dampaknya terhadap kesehatan tidak boleh diabaikan. Fast food, minuman manis, gorengan, hingga dessert creamy bisa meningkatkan kolesterol jahat jika dikonsumsi berlebihan setiap hari.

Studi ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kebiasaan makan ini dengan risiko dislipidemia bahkan pada usia muda. Jadi, bukan berarti harus berhenti total, tapi lebih baik memilih makanan dengan bijak, membatasi frekuensi konsumsi, dan mengontrol porsi. Dengan demikian, generasi Z masih bisa menikmati tren kuliner tanpa mengorbankan kesehatan jantung di masa depan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan