Koperasi sebagai Motor Pelaksana Acelerasi Program Pangan dan Pemberdayaan Desa

Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengungkapkan peran penting koperasi sebagai pelaksana di lapangan, khususnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dalam mendukung Program Strategis Pemerintah. Menurutnya, koperasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi rakyat, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam merambah program pangan, energi, dan pemberdayaan desa. “Kini, koperasi harus lebih dari sekadar organisasi administratif. Mereka harus menjadi gerakan ekonomi rakyat yang modern, profesional, dan bersaing di era digital ini,” kata Ferry dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta. Dalam rapat tersebut, hadir pula Menteri Sekretaris Negara, Menteri Keuangan, Menteri Pariwisata, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri UMKM, Kepala BP BUMN, serta pimpinan kementerian/lembaga lainnya.

Ferry menegaskan bahwa semua pihak harus menjadi penggerak perubahan, terutama dalam mendorong transformasi koperasi ke arah digitalisasi, memperkuat tata kelola, dan memperluas jaringan bisnis. “Koperasi harus berkompetisi di panggung ekonomi, bukan hanya bersandar di pinggiran,” katanya.

Selain itu, dia juga menginformasikan bahwa pembangunan gudang dan gerai Kopdes Merah Putih sedang dilakukan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara. “Saat ini, ada sekitar seribu titik lahan yang siap dibangun,” ujar Ferry. Dia juga menjelaskan bahwa identifikasi lahan masih berlangsung dan target selesainya akhir November 2025.

Menteri Koperasi mengakui tantangan dalam menyelesaikan dua ribu titik per hari agar semua proyek rampung pada Maret 2026. “Untuk hal ini, perlu adanya penyesuaian terhadap PMK 49 dan PMK 63,” tambahnya.

Terkait program ini, lebih dari 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menyerap tenaga kerja sekitar 681 orang (per 14 September 2025). “Sampai Desember 2025, kita berharap bisa mencapai lebih dari satu juta pekerjaan, bahkan hingga 1,385 juta orang,” ungkap Ferry. Selain itu, pendaftaran untuk program tahun 2025 telah dibuka sebanyak 9.104 posisi, termasuk Asisten Bisnis, PMO provinsi, dan PMO kabupaten/kota.

Data terbaru menunjukkan bahwa transformasi koperasi ke digitalisasi telah menarik minat investasi asing, khususnya dari negara-negara ASEAN. Studi kasus di beberapa daerah telah membuktikan bahwa koperasi yang terhubung dengan rantai pasok global dapat meningkatkan omzet hingga 30%. Ini menunjukkan potensi besar bagi pemberdayaan ekonomi desa melalui kolaborasi dengan pemerintah dan swasta.

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bukan hanya program, tetapi langkah strategis untuk meraih kemajuan ekonomi yang inklusif. Dengan dukungan teknologi, manajemen yang efektif, dan sinergi antar stakeholder, koperasi dapat menjadi motor utama pembangunan desa dan kedaulatan pangan negara. Mari dukung dan ikut serta dalam gerakan ini, agar Indonesia bisa lebih maju dan sejahtera.

Baca juga Berita lainnya di News Page