Wabup Tasikmalaya Minta Bantuan Revitalisasi Sekolah Rusak kepada Kemendikdasmen

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya giat meningkatkan kualitas pendidikan melalui program pemulihan ruang kelas di berbagai sekolah dasar dan menengah. Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, mengungkapkan upaya intensifnya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) guna mendapatkan dukungan tambahan dalam revitalisasi ruang belajar.

“Pada hari ini, kami melakukan pertemuan dengan Kementerian untuk membahas peluang bantuan revitalisasi ruang kelas yang rusak di Tasikmalaya. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperbaiki fasilitas pendidikan dengan segera,” kata Asep.

Pelakuannya tersebut menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kerusakan sekolah di wilayah Tasikmalaya. Asep menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak hanya bergantung pada Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena jumlah sekolah yang perlu direnovasi cukup banyak dan membutuhkan biaya yang signifikan.

“Di Kabupaten Tasikmalaya, saat ini terdapat sekitar 1.062 sekolah dasar dan lebih dari 300 sekolah menengah pertama. Jika hanya bergantung pada APBD, tentu saja tidak akan mencukupi untuk memperbaiki semua ruang kelas rusak. Oleh karena itu, kami mencari dukungan tambahan dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Dalam perjalanannya, Pemkab Tasikmalaya telah berhasil memfasilitasi lebih dari 150 sekolah dasar untuk menerima bantuan revitalisasi ruang kelas pada tahun ini. Namun, Asep mengharapkan upaya ini terus dilanjutkan agar lebih banyak sekolah dapat diuntungkan di tahun-tahun mendatang. “Kami akan terus berupaya agar semua sekolah di Kabupaten Tasikmalaya memiliki ruang belajar yang layak, aman, dan nyaman bagi siswa,” katanya.

Selain itu, Asep menggaris bawahi pentingnya kerja sama antar instansi untuk mengatasi isu pendidikan. “Jika kita hanya diam dan mengeluh atas keterbatasan dana, masalah tidak akan teratasi. Pemerintah daerah harus proaktif mencari solusi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kementerian,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menginformasikan bahwa berdasarkan data Dapodik (Data Pokok Pendidikan), terdapat lebih dari 300 SMP di Kabupaten Tasikmalaya. Dari jumlah tersebut, 137 adalah sekolah menengah pertama negeri, sedangkan sisanya merupakan sekolah swasta.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa program revitalisasi ruang kelas tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga berdampak positif pada motivasi siswa untuk belajar. Studi kasus di beberapa sekolah yang telah direnovasi menunjukkan peningkatan prestasi akademik siswa hingga 25% dalam setahun. Infografis yang menunjukkan perbandingan kondisi sebelum dan sesudah renovasi juga menarik perhatian masyarakat terhadap kepentingan pemulihan fasilitas pendidikan.

Investasi dalam pendidikan selalu menghasilkan manfaat jangka panjang. Pembaharuan ruang kelas tidak hanya memperbaiki fasilitas fisik, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk lebih giat belajar. Dengan dukungan bersama dari pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, masa depan pendidikan di Tasikmalaya akan semakin cerah. Mari terus berjuang bersama agar setiap anak memiliki akses pendidikan yang layak dan inklusif.

Baca juga Berita lainnya di News Page