Menbud Memperkuat Diplomasi Melalui Kunjungan ke Paviliun Negara Sahabat di Expo Osaka

Menjelang penutupan Expo 2025 Osaka, Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, melanjutkan kunjungan kerjanya dengan mengunjungi berbagai paviliun negara peserta. Kegiatan ini bertujuan memperkuat hubungan budaya, memperluas kerjasama antarnegara, dan mendorong kolaborasi strategis di bidang kebudayaan.

Salah satu tujuan kunjungan Fadli adalah Paviliun Tiongkok, yang terinspirasi dari manuskrip gulungan bambu berisi 119 puisi klasik. Paviliun ini menggambarkan hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan. Tiongkok menampilkan keberagaman budaya, kemajuan teknologi, serta upaya pembangunan berkelanjutan attraverso eksibisi yang menggabungkan sejarah, teknologi, dan budaya.

Dalam pertemuan dengan pimpinan Paviliun Tiongkok, Fadli membahas potensi kerjasama dalam digitalisasi warisan budaya, pengembangan industri budaya lintas negara, serta inovasi di bidang museum dan kebudayaan digital.

Selanjutnya, Fadli mengunjungi Paviliun Arab Saudi, yang mengusung tema futuristik “The Sky is Just the Beginning” dan memperkuat posisi Arab Saudi sebagai tuan rumah Expo 2030 Riyadh. Paviliun ini menampilkan inovasi berkelanjutan, arsitektur futuristik, dan nilai-nilai budaya Islam yang menjadi landasan kemajuan sesuai dengan Saudi Vision 2030.

Dalam pertemuan dengan Executive Director Paviliun Arab Saudi, Eng Adel Alfayez, Fadli membicarakan peluang kerjasama di berbagai bidang budaya, termasuk perfilman, pertukaran seniman, konservasi warisan, kerja sama museum, dan promosi budaya Islam. Dia menegaskan niat Indonesia untuk ikut aktif dalam Expo 2030 Riyadh dan mengukuhkan kemitraan budaya dengan Arab Saudi, dua negara mayoritas Muslim. Kolaborasi ini diharapkan menjadi jembatan diplomasi budaya antara dunia Islam dan komunitas global.

Menutup kunjungannya, Fadli meninjau Blue Ocean Dome, eksibisi tematik yang menampilkan eksplorasi laut melalui teknologi audiovisual imersif. Paviliun ini menyampaikan pesan ekologis dan budaya maritim melalui gabungan sains, seni, dan narasi tentang pentingnya melestarikan ekosistem laut bagi masa depan bumi.

“Saya sangat terkesan dengan teknologi presentasi dan pesan ekologis yang disampaikan secara kreatif. Laut juga merupakan ruang kebudayaan dan peradaban. Inovasi seperti ini menjadi contoh bagaimana teknologi dapat menjadi medium untuk menanamkan pesan strategis dan memperkuat diplomasi budaya berbasis keberlanjutan,” ujar Fadli.

Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang, akan resmi ditutup pada 13 Oktober 2025. Dalam enam bulan pelaksanaannya, expo ini menjadi panggung bagi negara-negara peserta untuk menampilkan inovasi, budaya, dan visi masa depan. Indonesia berpartisipasi aktif dalam ajang ini untuk memperluas promosi budaya, memperkuat pertukaran antarbangsa, dan membangun kolaborasi strategis di berbagai bidang, khususnya kebudayaan, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.

Melalui kehadiran dan partisipasi strategis di ajang internasional ini, Indonesia tidak hanya menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya sebagai pilar diplomasi global, tetapi juga memperlihatkan peran aktifnya dalam membangun jejaring kolaborasi lintas negara. Kunjungan ini diikuti oleh Sekretaris Utama Bappenas RI Teni Widuriyanti; Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas RI Vivi Yulaswati; Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kemenbud Endah TD Retnoastuti; Chargé d’Affaires KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung; Atdikbud KBRI Tokyo Amzul Rifin; serta Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Anindita Kusuma.

Kegiatan kunjungan ke Expo 2025 Osaka menjadi bukti nyata bahwa budaya dapat menjadi jembatan yang kuat untuk mendorong kerjasama internasional. Melalui inovasi dan kolaborasi, negara-negara dapat berbagi nilai-nilai yang bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik. Mari kita terus memanfaatkan budaya sebagai sarana untuk mempererat hubungan antarnegara dan mendorong pertumbuhan bersama di tingkat global.

Baca juga Berita lainnya di News Page