Sekitar jam 11 siang, satu ambulans dengan cepat mendatangi RSUD Cililin di Kabupaten Bandung Barat. Kendaraan darurat itu berhenti di depan unit gawat darurat. Petugas segera menyelamatkan seorang siswi SMP yang terus-menerus mengeluarkan makanan dan tampak pucat karena rasa sakit.
“Setelah mengonsumsi MBG,” ungkap salah seorang petugas kesehatan kepada detikX, pada hari Kamis, 25 September 2025.
Fasilitas rumah sakit ini sudah ramai sejak wabah keracunan MBG melanda Bandung Barat pada hari Senin, 22 September 2025. Tim medis dan dokter mengakui keterbatasan mereka. Beberapa yang seharusnya libur justru harus masuk untuk merawat para korban.
Meskipun fasilitas di RSUD Cililin terbatas, rumah sakit ini menjadi salah satu tempat utama untuk pengobatan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, sebagian besar korban dirawat di sini. Mereka yang berasal dari daerah terpencil terkadang harus bepergian lebih dari satu jam hanya untuk mendapatkan perawatan.
Selama beberapa hari, ratusan korban dan keluarga mereka datang bergantian. Ruangan yang ada tidak cukup, sehingga banyak korban harus ditempatkan di teras rumah sakit menggunakan tempat tidur darurat yang dipinjam dari BPBD. Bahkan sebelum tempat tidur darurat hadir, korban duduk dan berbaring langsung di lantai.
Salah satu korban dari Madrasah Tsanawiyah Syarif Hidayatullah Cipongkor, Dinda, memberitahu bahwa dia dan teman-temannya memesan MBG yang berisi ayam kecap, salad selada, stroberi, sambal, mentimun, dan tomat. Semua hidangan itu habis dimakan. Tidak lama kemudian, dia mulai merasakan sakit perut dan kesulitan bernapas yang parah. Bahkan, dia dilaporkan mengalami kejang dan kehilangan kesadaran.
“Tidak bisa bergerak. Kakiku juga kaku. Perutnya sangat sakit, pusing, ingin muntah tapi tidak bisa. Sadar-sadar sudah di sini, pakai oksigen, pingsan kalau oksigen dipakai,” katanya kepada detikX saat ditemui di RSUD Cililin.
Update Riset Terkini
Studi terbaru menunjukkan bahwa keracunan makanan berbasis protein (MBG) sering terjadi karena kontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli, yang dapat menyebabkan gejala seperti muntah, sakit perut, dan bahkan komplikasi lebih serius jika tidak segera dirawat. Dalam kasus ini, faktor utama kemungkinan adalah higiene yang tidak memadai saat penyajian makanan.
Analisis Simplifikasi
MBG, atau makanan berbasis protein, seharusnya aman jika diproses dengan benar. Namun, jika tidak disimpan atau dimasak dengan baik, bisa jadi sumber keracunan yang berbahaya. Hal ini menegaskan betapa pentingnya kesadaran akan kebersihan dan keamanan pangan di masyarakat.
Sementara itu, infografis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar kasus keracunan makanan terjadi karena penanganan yang tidak baik setelah masak. Pelatihan tentang pengelolaan makanan di sekolah atau tempat umum dapat mengurangi risiko seperti ini.
Insight dan Motivasi
Kasus ini adalah peringatan untuk kita semua. Kualitas makanan yang kita konsumsi tidak hanya tergantung pada bahan, tetapi juga pada cara pengolahan dan penyajiannya. Mari jadikan kesimpulan ini sebagai pelajaran untuk selalu memperhatikan kebersihan dan standar kebersihan pangan di sekitar kita. Kesadaran kolektif adalah kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.