Pemerintah Menutup Sekolah Pendidik Prasekolah dan Pengasuh (SPPG) Bermasalah yang Menyebabkan Keracunan Massal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah telah memutuskan untuk menutup sementara beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami masalah setelah terjadinya beberapa kasus keracunan massal. Keputusan ini diambil sesudah Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, menegaskan bahwa insiden ini tidak hanya tentang jumlah kasus, tetapi juga melibatkan keselamatan generasi masa depan. Oleh karena itu, SPPG yang bermasalah akan segera dievaluasi dan diinvestigasi lebih dalam.

Menurut Zulhas, evaluasi akan fokus pada kualitas operasional, kemampuan tenaga kerja, serta kebersihan dan sanitasi tempat. Hal ini termasuk sterilisasi peralatan makan dan pengelolaan limbah. Selain itu, seluruh kementerian dan lembaga diminta berpartisipasi aktif dalam proses perbaikan agar standar kesehatan dan kualitas gizi tetap terjaga.

Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional, mengungkapkan bahwa saat ini ada 9.615 unit SPPG yang beroperasi dengan 31 juta penerima. Data dari January hingga Juli 2025 menunjukkan 2.391 SPPG dengan 24 kasus KLB, sementara pada periode Agustus hingga September 2025, jumlah SPPG bertambah menjadi 7.244 dengan 47 kasus. Dadan menjelaskan bahwa sebagian besar kasus terjadi di SPPG baru karena tenaga kerja masih memerlukan lebih banyak pengalaman.

Pemerintah harus membuat langkah-langkah tegas untuk menjamin keamanan dan kualitas program gizi, karena ini tidak hanya tentang statistik, tetapi juga tentang masa depan generasi. Keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama dan komitmen semua pihak terlibat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan