Pembicaraan Terakhir Charlie Kirk dengan Ayahnya Sebelum Penyerahan Diri

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam kejadian tragis yang melibatkan penembakan yang mengakibatkan kematian influencer dan pendukung Presiden Amerika Serikat, Charlie Kirk, peranan ayah dalam penyerahan diri pelaku menjadi poin pokok. Semua dimulai saat sang ayah mencurigai putranya, Tyler Robinson, setelah melihat foto terduga pelaku yang mirip dengan anaknya.

Menurut laporan Thecuy.com, identitas penembak Charlie Kirk terungkap sebagai Tyler Robinson, seorang pria berusia 22 tahun. Bedanya, Tyler tidak ditangkap oleh pihak berwenang, melainkan menyerahkan diri sendiri. Langkah ini diambil setelah ayahnya menanyakan kepada Tyler, “Tyler, apakah ini kamu? Ini mirip kamu,” seperti dikutip dari seorang pejabat penegak hukum dalam wawancara dengan CNN.

Dalam video dan foto yang disebarkan ke publik, terlihat seorang pria mengenakan kaus hitam bertuliskan elang dan bendera Amerika melompat dari atap gedung universitas di Utah setelah kejadian penembakan. Meskipun sebagian wajahnya tertutup kacamata hitam dan topi baseball, sang ayah tetap bisa mengenalinya. Setelah diperiksa lebih lanjut, Tyler akhirnya mengakui kesalahannya kepada ayahnya.

Meski awalnya Tyler menolak untuk menyerahkan diri dengan alasan lebih baik bunuh diri daripada ditangkap, sang ayah tetap berusaha membujuknya untuk bercerita kepada pendeta muda yang berhubungan dengan Kantor Sheriff Wilayah Washington. Melalui teman keluarga, informasi ini pun ditempatkan dalam kepada pihak berwenang di Wilayah Utah dan FBI.

Robinson ditahan pada Kamis malam, 11 September 2025. Saat itu, FBI telah menerima lebih dari 7.000 petunjuk, jumlah terbesar sejak pengeboman Boston Marathon tahun 2013. Informasi dari ayah dan kerabat Robinson menjadi kunci penangkapan yang berhasil. Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk melacak Tyler, yang diperkirakan menembak Charlie Kirk dari atap gedung di mana acara kampus berlangsung, dengan jarak sekitar 137 meter.

Beberapa petunjuk tambahan memastikan identitas Robinson, termasuk pakaian yang dikenakannya, percakapan selama makan malam, dan komentar yang diterbitkan di platform perpesanan. Gubernur Utah, Spencer Cox, menyatakan bahwa rekaman CCTV UVU menunjukkan Robinson tiba kurang dari empat jam sebelum acara dimulai. Dia menggunakan mobil Dodge Challenger abu-abu dan mengenakan kaus merah marun, celana pendek terang, dan sepatu berwarna terang.

Robotik diduga berubah pakaian di atap sebelum melompat dan meninggalkan jejak telapak tangan serta bekas sepatu. Saat ditangkap, Sesuai dengan laporan, Robinson memakai pakaian serupa dengan yang terlihat dalam rekaman. Satu kerabat juga mengonfirmasi bahwa Robinson memang memiliki mobil Dodge Challenger.

Robinson merupakan mahasiswa tahun ketiga dalam program magang listrik. Menurut beberapa kerabat, dia tampak lebih politis dalam beberapa tahun terakhir. Dalam makan malam keluarga, Robinson pernah menyebutkan bahwa Kirk akan berbicara di UVU dan menyatakan tidak menyetujui pandangan Kirk. Data pendaftaran pemilih menunjukkan Robinson tidak berafiliasi dengan partai apapun dan tidak ikut dalam dua pemilihan terakhir. Sementara itu, BBC melaporkan bahwa ayah dan ibu Robinson adalah pendukung Partai Republik.

Selain itu, pesan-pesan yang dikirimkan Robinson di platform Discord berisi rencana untuk mengambil senapan, meninggalkannya di semak-semak, dan mengawasi tempat senapan ditinggalkan. Tindakannya ini diperkuat dengan penemuan senapan bolt-action yang dibungkus handuk. Selain itu, ada tulisan “Hei, fasis! TANGKAP!” dan “Kalau baca ini, kamu GAY. Lmao” terukir pada selongsong peluru yang ditemukan bersama senapan.

Robinson saat ini ditahan tanpa jaminan di Penjara Wilayah Utah atas dakwaan awal seperti pembunuhan berat, pelepasan senjata api sebagai tindak pidana, dan penghalangan keadilan. Dia diharapkan menghadapi sidang pertamanya pada Selasa mendatang. Setelah penangkapan, Robinson sempat berbicara dengan beberapa penegak hukum sebelum bungkam pada Jumat pagi setelah mendapatkan pengacara. Gubernur Cox menyatakan penegak hukum akan menuntut hukuman mati terhadap tersangka. “Ada satu orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini, dan orang itu sekarang ditahan dan akan segera didakwa dan dimintai pertanggungjawaban,” katanya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kasus pembunuhan seperti ini sering terkait dengan faktor psikologis dan politik. Studi menunjukkan bahwa individu dengan latar belakang politik yang kuat cenderung melakukan aksi ekstrem jika merasa terancam atau tidak setuju dengan posisi lawan politik mereka. Dalam hal ini, perkembangan politik Robinson dalam beberapa tahun terakhir mungkin menjadi faktor yang memicu perbuatannya.

Analisis unik dan simplifikasi: Kasus ini mengungkapkan bagaimana hubungan keluarga dapat memainkan peran penting dalam mengungkap kejahatan serius. Meski Robinson tidak langsung menyerahkan diri, intervensi sang ayah dan teman keluarga menjadi kunci penyelesaian kasus. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dan komunikasi dalam keluarga serta lingkungan sosial sangat penting dalam mencegah aksi kekerasan ekstrem.

Kesimpulan: Kasus tragis ini mengajarkan betapa pentingnya perhatian terhadap perilaku yang tidak biasa dari anggota keluarga atau teman. Jika ada tanda-tanda kekhawatiran, sebaiknya segera dilakukan tindakan untuk mencegah tragedi lebih besar. Pemahaman tentang faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi perbuatan seseorang dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan