Penataan Wilayah Tasikmalaya Memerlukan Dukungan Politik dari DPRD dan Wali Kota

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masyarakat Tasikmalaya membahas tentang permasalahan di kawasan Dadaha yang sulit diatasi karena adanya berbagai kepentingan. Budayawan setempat, Tatang Pahat, menjelaskan bahwa kepentingan ekonomi, sosial, dan politik membuat penyelesaian masalah ini menjadi rumit. Dia mengemukakan bahwa berbagai instansi terkait sering bingung dalam menanganinya.

Namun, Tatang Pahat juga memaparkan bahwa solusi dapat dicapai dengan adanya dukungan politik yang kuat dari Wali Kota dan DPRD. Menurutnya, dengan semangat yang serius dari kedua pihak, isu PKL di Dadaha dapat segera diselesaikan.

Hingga saat ini, belum ada pertemuan khusus yang mengupayakan penataan kawasan tersebut. Diskusi terkait sering hanya sekadar singkat, sehingga masalah terus berlanjut tanpa ada penyelesaian yang konkret.

Asep WK, warga setempat, juga mengungkapkan bahwa upaya penataan PKL selalu gagal karena terbelit dengan kepentingan, termasuk politik. Kebingungan di birokrasi terjadi karena adanya kekuatan politik di belakangnya. Mereka menghindari tindakan yang akan mengganggu kepentingan pedagang kecil, meskipun hal ini mengorbankan pengunjung kawasan tersebut.

Perbedaan terbukti ketika Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, memberikan instruksi tegas kepada dinas terkait. Dengan dukungan dari lembaga legislatif yang juga memiliki kekuatan politik, masalah PKL di Dadaha dapat diatasi dengan lebih efektif. Namun, tanpa instruksi yang jelas dari wali kota, dinas-dinas hanya saling menyalahkan dan takut menindaklanjuti.

Penyelesaian masalah di Dadaha memang tidak mudah, tetapi dengan kerjasama antara pemerintah dan legislatif yang kuat, solusi bisa ditemukan. Warga dan pengunjung berharap agar kawasan ini bisa transformasi menjadi tempat yang lebih tertata dan nyaman untuk dikunjungi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan