Rugi Kimia Farma Berkurang, Sisa Rugi Rp135 Miliar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengalami peningkatan kinerja keuangannya di semester pertama 2025. Perusahaan farmasi ini berhasil mengurangi kerugian yang dialaminya secara signifikan, terutama melalui upaya optimasi biaya dan penataan produk.

Menurut laporan keuangan semestral yang telah diverifikasi oleh auditor independen, kerugian yang dialami oleh Kimia Farma pada semester I-2025 berkurang menjadi Rp135,6 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebanyak 56,6% dibandingkan dengan kerugian yang terjadi pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp312,2 miliar.

Selain itu, perusahaan juga meraih peningkatan margin laba kotor (gross margin) yang mencapai 35,7%, naik dari 30,3% pada semester I-2024. Sementara itu, beban operasional turun 14,3%, mencapai Rp1,5 triliun.

Direktur Utama Kimia Farma, Djagad Prakasa Dwialam, mengungkapkan bahwa prestasi ini menunjukkan bahwa upaya transformasi fundamental perusahaan telah berjalan dengan baik. “Kami telah konsisten melakukan perbaikan dan efisiensi sejak tahun lalu. Hasilnya sudah mulai terlihat pada kinerja semester I-2025 yang terlihat lebih baik. Kami percaya bahwa Kimia Farma dapat mempertahankan pertumbuhan positif hingga akhir 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/9/2025).

Selain fokus pada efisiensi, Kimia Farma juga melakukan penataan portofolio produk untuk mengontrol biaya operasional (COGS). Langkah ini melibatkan pengembangan produk dengan margin yang kompetitif dan penghapusan produk yang kurang menguntungkan. “Kami melakukan evaluasi produk berdasarkan kinerja, potensi pasar, kapasitas produksi, dan kepatuhan regulasi,” katanya.

Meskipun demikian, Djagad mengakui bahwa industri farmasi masih menawarkan tantangan yang signifikan, terutama persaingan yang semakin ketat. Untuk menanggapi ini, Kimia Farma telah merencanakan transformasi berkelanjutan melalui enam pilar utama: ketahanan modal kerja, penguatan SDM, digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, penguatan tata kelola (GCG), dan sinergi antar entitas dalam grup. “Transformasi ini harus terus berlanjut. Kami ingin Kimia Farma menjadi perusahaan yang lebih lincah, adaptif, dan kompetitif di masa depan,” tegasnya.

Sementara itu, untuk lebih memahami langkah-langkah strategis Kimia Farma, dapat disimak video berikut.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa perusahaan farmasi di Indonesia sedang menghadapi tekanan untuk meningkatkan efisiensi operasional guna tetap bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Studi menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil mengoptimalkan portofolio produk dan mengadopsi teknologi digital dapat meraih margin laba yang lebih tinggi.

Analisis unik dan simplifikasi: Perbaikan kinerja Kimia Farma pada semester I-2025 menunjukkan betapa pentingnya strategi transformasi yang tepat dalam menghadapi tantangan industri. Dengan fokus pada efisiensi dan penataan produk, perusahaan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang di tahun-tahun mendatang.

Kesimpulan: Dalam industri farmasi yang semakin kompetitif, adaptasi dan inovasi menjadi kunci succsess. Kimia Farma telah menunjukkan langkah-langkah positif dengan mengoptimalkan kinerjanya. Dengan strategi transformasi yang kuat, perusahaan ini siap menghadapi cabangan dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan