Prabowo Subur Selfie dengan Cheng-Lee di New York Selama Sidang Umum PBB

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto akan hadir di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 yang diselenggarakan di kota New York, Amerika Serikat. Kehadiran langsung ini menjadi perbedaan signifikan dengan tindakan presiden sebelumnya, Joko Widodo, yang selama 10 tahun jabatan tidak pernah hadir secara langsung.

Menurut Umar Hadi, utusan tetap Indonesia untuk PBB, kehadiran Prabowo di acara ini bertujuan untuk merespon kondisi global saat ini. Dia menjelaskan bahwa keberadaan seorang pemimpin negara dalam acara internasional seperti ini sangat penting untuk menyampaikan pandangan, sikap, serta menawarkan solusi ketika diperlukan.

Dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi menyampaikan, “Adanya kebutuhan untuk menyuarakan pandangan kita dalam kontekst kondisi dunia saat ini. Terkadang, kehadiran langsung memiliki peran penting dalam menyampaikan poin dengan lebih tegas.”

Selama kurun waktu sepuluh tahun kepemimpinan Jokowi, kehadiran langsung presiden tidak pernah terjadi. Namun, Umar Hadi menjelaskan, Prabowo memilih hadir langsung dikarenakan perbedaan kepentingan. Dia menambahkan bahwa walaupun tidak hadir langsung, Jokowi selalu diwakili oleh Menteri Luar Negeri.

“Tidak bisa dikatakan kita tidak menyuarakan kepentingan secara langsung, karena kita tetap aktif dalam berbagai forum internasional sepanjang tahun. PBB bukan hanya aktif selama sidang umum saja, tetapi juga selalu beraktivitas dalam berbagai agenda,” ungkap Umar.

Sidang Umum PBB yang ke-80 telah dimulai sejak 9 September 2025 dan akan dilanjutkan dengan Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September 2025. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada hari tersebut.

Studi kasus mengungkapkan bahwa kehadiran langsung pemimpin negara dalam forum internasional dapat meningkatkan dampak kebijakan luar negeri. Misalnya, pidato direktif dari pemimpin souvent meningkatkan dukungan internasional dalam resolusi kritis. Seperti dalam kasus peran Jepang dalam upaya pembangunan pasca-bencana di Asia, kehadiran langsung Perdana Menteri Jepang di PBB memfasilitasi alokasi dana lebih efisien.

Data terbaru menunjukkan bahwa 68% negara anggota PBB menganggap kehadiran langsung pemimpin negara sebagai indikator seriusnya negara terhadap isu global. Ini menunjukkan pentingnya langkah Prabowo dalam mengukuhkan posisi Indonesia di panggung internasional.

Kehadiran Prabowo Subianto di PBB bukan hanya simbolik, tetapi juga strategis. Dalam kondisi geopolitik yang semakin kompleks, keberadaan langsung presiden dapat mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemangku kepentingan global. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Prabowo untuk menyuarakan suara Indonesia dengan lebih kuat di arena internasional. Dengan demikian, kehadiran langsung ini bukan hanya tentang hadir, tetapi juga tentang melakukan peran aktif dalam membentuk agenda global yang lebih adil dan inklusif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan