Menteri Agus Dorong Penggunaan Lahan Kosong di Rutan dan Lapas untuk Mendukung Hilirisasi Kelapa

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Agus Andrianto dari Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan telah mengajak seluruh rumah tahanan (rutan) dan lembaga permasyarakatan (lapas) yang memiliki lahan yang tidak digunakan untuk turut serta dalam Program Hilirisasi Kelapa Nasional. Lahan yang tidak dimanfaatkan ini dikenal sebagai lahan idle. Dalam kesempatan itu, dia menambahkan bahwa upaya ini juga berhubungan dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Menteri tersebut mengungkapkan harapannya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/9/2025), bahwa lahan idle milik kantor imigrasi, rutan, atau lapas dapat dimanfaatkan untuk mendukung program tersebut. Saat ini, Kementerian Imipas telah sukses menanam 360.700 bibit pohon kelapa di seluruh Indonesia, dengan total lahan yang dimanfaatkan mencapai 1.442,8 hektare. Jika lapas memiliki lahan idle sebesar 1 hektare, maka dapat ditanam hingga 250 pohon kelapa.

Jarak tanam kelapa yang ideal adalah sekitar 9×9 meter untuk jenis kelapa dalam atau jangkung, dan 7×7 meter untuk kelapa genjah. Menurut Agus, jarak tersebut penting untuk memastikan setiap pohon memiliki akses yang memadai terhadap sinar matahari, udara, serta nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan produksi buah yang optimal.

Namun, Menteri Agus juga mengakui bahwa tidak semua kantor imigrasi, lapas, atau rutan memiliki lahan idle, serta tidak semua memiliki kemampuan untuk merawat pohon kelapa. Oleh karena itu, dia mengajak para pemangku kepentingan yang memiliki kendala tersebut untuk berkoordinasi dengan masyarakat sekitar.

Penanaman serentak bibit pohon kelapa di seluruh Indonesia, yang totalnya 360.700, dilakukan di bawah pengawasan langsung Menteri Agus. Acara ini diadakan di Kawasan Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/9), dengan jajaran permasyarakatan di seluruh Indonesia mengikuti secara virtual melalui video conference.

Dalam pidato di acara tersebut, Menteri Agus menekankan bahwa pengetahuan tanpa tindakan hanya menjadi kosong. Ia berharap bahwa upaya yang dilakukan akan memberikan manfaat bagi lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara. Program ini merupakan bagian dari dukungan Kementerian Imipas terhadap rencana hilirisasi kelapa yang dipimpin oleh Bappenas dan Sukmo Harsono.

Presiden Prabowo Subianto telah membahas percepatan proyek hilirisasi nasional dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jumat (23/5). Selain itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menyatakan bahwa permintaan global terhadap kelapa terus meningkat, sehingga harga kelapa naik drastis dari Rp1.300 menjadi Rp4.000-Rp7.000 per kilogram. Ini memberikan kesempatan yang lebih baik bagi petani kelapa di Indonesia.

Pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan potensi kelapa melalui program hilirisasi, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional. Inisiatif ini memang membutuhkan kerjasama antarlembaga serta partisipasi masyarakat untuk menjadikannya lebih berkesinambungan. Dengan dukungan yang kuat, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar kelapa global.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan