Prajurit TNI Ditahan Oleh Polisi Militer Atas Dugaan Terlibat Dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di kota ibu kota, telah terungkap identitas pelaku utama yang dikaitkan dengan kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, seorang kacab bank yang ditemukan tewas di Kabupaten Bekasi. Individu dengan inisial F, yang sebelumnya dipercaya memerintahkan tindak kejahatan tersebut, ternyata merupakan anggota TNI Angkatan Darat. Informasi ini dikonfirmasi oleh Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Donny Agus, yang menghasilakn bahwa prajurit dengan inisial tersebut sedang diperiksa oleh Polisi Militer.

Hingga saat ini, rincian peran yang dimainkan oleh prajurit tersebut dalam kasus ini belum diungkap. Selain itu, kesatuan militer yang berhubungan dengan prajurit F juga belum dipublikasikan. “Kami masih melakukan pemeriksaan mendalam. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan nanti,” demikian pengakuan Kolonel CPM Donny Agus kepada wartawan pada Rabu (10/9/2025).

Brigjen Marinir Fredy Ardianzah, Kapuspen TNI, menyatakan TNI menangani kasus ini dengan sangat serius. “Kami tak akan menghiraukan dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan anggota kami, terutama jika terkait dengan kejahatan berat seperti pembunuhan,” ujarnya. Dia menegaskan bahwa TNI akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap prajurit yang terbukti melanggar hukum, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara itu, tersangka Eras Musuwalo, salah satu anggota kelompok yang melakukan penculikan, mengaku menerima perintah dari prajurit F untuk menjemput korban dari sebuah supermarket di Jakarta Timur. Kuasa hukum Eras, Adrianus Agau, menjelaskan bahwa setelah penjemputan korban secara paksa, mereka menerima instruksi untuk menyerahkan korban kepada seseorang dengan inisial F. “Setelah beberapa jam, kami dipanggil kembali, dan pada saat itu kami menemukan korban sudah tidak bernyawa,” cerita kuasa hukum Eras kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).

Setelah menyerahkan korban kepada prajurit F, terduga penculik meninggalkan lokasi. Namun, beberapa jam kemudian, mereka diberitahu untuk membuang jenazah korban. “Tugas mereka selesai setelah itu,” kata kuasa hukum Eras. Menurutnya, kelompok ini juga mengalami tekanan saat melaksanakan perintah tersebut.

Kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta juga terkait dengan dua orang dalang, Dwi Hartono dan Ken, yang telah ditangkap. Dwi Hartono adalah pengusaha bimbel online, tetapi motif di balik perbuatan keji ini masih belum diungkap polisi. Tim gabungan dari Subdit Jatanras dan Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap 15 tersangka sipil, yang dibagi menjadi beberapa kelompok, termasuk penculik, pembunuh, dan dalang.

Kasus ini mengungkap kejahatan yang ter struttura dengan baik, dimana terduga pelaku bergerak secara terkoordinasi. Keikutsertaan prajurit TNI dalam peristiwa ini menambahkan kompleksitas kasus, mengingat TNI telah menunjukkan komitmen untuk menangani pelanggaran hukum internal dengan tegas. Pendalaman lebih lanjut diperlukan untuk membongkar motif sebenarnya di balik kejahatan ini.

Mengetahui kasus serius seperti ini membutuhkan ketahanan mental dan kesadaran akan pentingnya hukum dalam menjaga ketertiban masyarakat. Tindakan kejahatan seperti ini tidak hanya merusak kehidupan individu, tetapi juga menimbulkan keraguan terhadap institusi yang seharusnya melindungi rakyat. Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi antara polisi dan militer dalam menyelesaikan kasus-kasus kejahatan yang melibatkan berbagai elemen.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan