Fokus Forkab Garut 2025 pada Pelestarian Kaulinan Baheula dan Pembentukan Atlet Tradisional

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Garut menyelenggarakan Festival Olahraga Masyarakat Kabupaten (Forkab) 2025 dari tanggal 8 hingga 11 September di Kompleks Sarana Olahraga RAA Adiwijaya. Acara ini diadakan untuk memperingati Hari Olahraga Nasional ke-42, memberikan ruang bagi olahraga tradisional seperti kaulinan baheula untuk kembali populer di kalangan masyarakat.

Diah Kurniasari, Ketua KORMI Kabupaten Garut, menyampaikan bahwa Forkab Garut 2025 sudah menjadi agenda rutin yang telah dilaksanakan empat kali berturut-turut. “Alhamdulilah, acara ini sudah menjadi tradisi tahunan,” tuturnya pada Rabu, 10 September 2025. Selain sebagai ajang olahraga, kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan warisan budaya daerah.

Festival Olahraga Masyarakat Kabupaten Garut 2025 menampilkan delapan cabang olahraga khas: katapel, sumpitan, hadang, egrang, terompah panjang, panahan, dagongan, serta senam KORMI. Yang menarik, Garut adalah satu-satunya daerah yang memiliki lagu senam KORMI sendiri. Acara ini melibatkan kegiatan indoor seperti sumpitan, hadang, dan katapel, serta kegiatan outdoor seperti egrang, terompah panjang, panahan, dan dagongan.

Selain pertandingan, Forkab Garut 2025 juga menyelenggarakan eksibisi layangan yang dikawal oleh PLN. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya main layangan di sekitar area jaringan listrik. Inisiatif ini mendapat pujian karena mampu menggabungkan hiburan, budaya, dan upaya pengamanan.

Forkab 2025 juga berperan sebagai ajang seleksi atlet tradisional yang akan mewakili Garut ke tingkat provinsi dan nasional. Para peserta berkompetisi untuk mendapatkan kesempatan mewakili daerah di Forprov dan Fornas. Kegiatan ini tidak hanya seremonial, tetapi juga strategis dalam mencetak atlet unggul.

Diah Kurniasari menegaskan bahwa Forkab Garut merupakan upaya nyata untuk menjaga kesinambungan olahraga masyarakat Indonesia. Ia berharap acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mengembangkan minat pada olahraga tradisional, serta memberikan peluang prestasi hingga tingkat nasional.

Olahraga tradisional di Garut bukan hanya sebagai bagian dari budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk membina kejuangan dan semangat olahraga. Melalui Forkab, masyarakat diharapkan lebih mengenal dan menghargai keberagaman olahraga yang ada di daerah mereka. Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk menyatukan komunitas melalui kegiatan yang berkesan dan berarti.

Pelayanan olahraga tradisional di Garut terus berkembang, dengan dukungan dari berbagai pihak. Forkab menjadi salah satu platform yang efektif untuk memperluas pengenalan olahraga tradisional kepada masyarakat luas. Dengan demikian, olahraga tradisional tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan