Investasi Dana Anggaran Negara (DAN) Ditargetkan Menembus Rp 980 Tahun 2029

Pemerintah berusaha untuk mengembangkan ekonomi dengan cara yang lebih beragam, tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam waktu dekat, diharapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan sektor swasta akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi. Perpindahan strategis ini ditunjukan dengan target investasi Danantara yang diperkirakan mencapai Rp 980 triliun pada tahun 2029.

Kepala Kementerian Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menekankan bahwa perlunya peningkatan investasi merupakan kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kehadiran Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif signifikan dalam hal ini. “Investasi di masa depan bukanlah hanya bergantung pada APBN, tetapi juga harus didukung oleh peran yang kuat dari swasta dan Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp 6.950 triliun. Di dalamnya, Danantara diharapkan dapat mengumpulkan investasi sebesar Rp 380 triliun, sedangkan sektor pemerintah sebesar Rp 490 triliun, dan swasta sebesar Rp 6.080 triliun. Angka ini diharapkan terus naik setiap tahunnya. Misalnya, pada tahun 2026, investasi Darantara ditargetkan mencapai Rp 720 triliun, pemerintah Rp 530 triliun, dan swasta Rp 6.200 triliun.

Perkembangan positif terus dilanjutkan pada tahun 2027 dengan target investasi Darantara sebesar Rp 770 triliun, pemerintah Rp 600 triliun, dan swasta Rp 6.800 triliun. Kemudian, pada tahun 2028, angka tersebut bertambah lagi menjadi Rp 860 triliun dari Darantara, Rp 640 triliun dari pemerintah, dan Rp 7.500 triliun dari swasta.

Melangkah ke tahun 2029, target investasi Darantara mencapai angka yang sangat besar, yaitu Rp 980 triliun. Pemerintah melalui APBN menyasarkan Rp 710 triliun, sedangkan swasta Rp 8.300 triliun. Pada tahun tersebut, total investasi nasional diharapkan mencapai Rp 10.000 triliun. “Diharapkan kontribusi investasi dari Darantara terus meningkat hingga tahun 2029, beriringan dengan peningkatan kontribusi dari swasta,” ujar Purbaya.

Investasi strategis yang dilakukan oleh Darantara akan difokuskan pada sektor-sektor yang produktif dan memiliki nilai tambah tinggi. Hal ini juga diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, pemerintah juga akan terus berperan sebagai katalis untuk memotivasi swasta, sehingga Darantara dan swasta dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.

Sekitar 52% BUMN mengalami rugi, dengan kerugian sebesar Rp 50 triliun per tahun.

Investasi yang berhasil mengembangkan ekonomi negara tidak hanya bergantung pada modal, tetapi juga pada strategi yang tepat. Pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan cara memanfaatkan potensi yang ada. Dengan dukungan dari Darantara dan swasta, masa depan ekonomi Indonesia terlihat lebih cerah dan stabil.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page