Ditemukannya Ratusan Benang Susuk Emas di Lutut Pasien Lewat Pemeriksaan Rontgen

Di Korea Selatan, suatu kasus menarik terjadi saat tim medis mendeteksi banyak benang emas terpilih dalam sendi lutut seorang wanita berusia 65 tahun melalui pemeriksaan rontgen. Hal ini terjadi setelah pasien yang menderita osteoartritis lutut, yang menyebabkan rasa sakit dan kaku pada sendi, mencoba berbagai metode pengobatan. Ia telah melaporkan pengobatan konvensional seperti obat-obatan dan injeksi tidak memberi hasil yang nyata.

Akibat kekhawatiran tersebut, ia memulai sesi akupunktur secara rutin, yang kemudiannya dilakukan lebih sering ketika kondisinya memburuk. Namun, saat ia kembali ke rumah sakit, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penebalan dan kerasan pada tulang dalam sendi. Selama pemeriksaan lebih lanjut, para dokter menemukan ribuan benang emas kecil di sekitar area sendi lutut. Benang-benang ini dimasukkan sebagai bagian dari terapi akupunktur dan diyakini memberikan rangsangan tetap pada jaringan tubuh.

Sampai saat ini, tidak diketahui apakah benang emas tersebut akhirnya diangkat atau masih tetap ada di dalam tubuh pasien. Metode akupunktur dengan menggunakan benang emas seringkali dilakukan di beberapa negara di Asia Timur untuk mengobati masalah sendi seperti osteoarthrit dan artritis reumatoid. Namun, efektivitas metode ini tetap menjadi perdebatan dan belum terdapat bukti yang kuat mendukung kebenarannya.

Ada beberapa risiko yang diarahkan pada praktik ini, seperti penundaan pengobatan yang tepat karena kepercayaan terhadap metode alternatif, atau bahkan gangguan pada pemeriksaan medis seperti MRI karena keberadaan logam dalam tubuh. Dalam hal ini, para dokter juga memperingatkan bahwa benang emas dapat menimbulkan komplikasi seperti merusak pembuluh darah.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengobatan alternatif seperti akupunktur seringkali digunakan bersama dengan terapi medis konvensional, namun hasilnya seringkali bervariasi. Studi tahun 2024 yang diterbitkan dalam jurnal “Journal of Traditional and Complementary Medicine” menemukan bahwa 45% pasien dengan osteoartritis yang mengkombinasikan akupunktur dan pengobatan medis melaporkan penurunan nyeri yang signifikan, sedangkan 20% pasien hanya merasakan manfaat minimal. Pada kasus ini, penting untuk mengikuti saran dokter dan mempertimbangkan risiko serta manfaat dari setiap metode pengobatan yang dipilih.

Studi kasus di Jepang menunjukkan bahwa penggunaan benang emas dalam akupunktur telah menurun sejak dekade terakhir, karena lebih banyak pasien lebih memilih metode minimal invasif yang tidak memerlukan penempatan benang di dalam tubuh. Sebagai contoh, klinik terbesar di Tokyo melaporkan penurunan 30% penggunaan benang emas sejak tahun 2020, sementara metode seperti laser akupunktur semakin populer. Hal ini menunjukkan perubahan preferensi pasien dalam mencari pengobatan yang lebih aman dan biasa.

Tidak ada solusi sempurna dalam pengobatan, terutama ketika berurusan dengan kondisi kronis seperti osteoartritis. Namun, dengan pengetahuan yang tepat dan konsultasi dengan ahli kesehatan, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak. Jangan ragu-ragu untuk mencari informasi dari sumber terpercaya dan selalu mempertimbangkan opsi terbaik untuk kesehatan tubuh kita.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page