Penyebab Hujan Deras yang Memicu Banjir di Denpasar, Bali

Hujan lebat yang turun di Denpasar, Bali, merangkul pulau tersebut dalam banjir. Fenomena cuaca ekstrem ini diidentifikasi sebagai akibat dari aktivitas gelombang ekuatorial Rossby, atau yang lebih dikenal sebagai Rossby Ekuator.

Menurut laporan dari Antara, penjelasan ini diberikan oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar. BBMKG menjelaskan bahwa gelombang Rossby Ekuator merupakan penyebab utama dari cuaca buruk yang melanda Bali sepanjang dua hari terakhir.

“Pergerakan gelombang ekuatorial Rossby di sekitar Bali dan daerah sekitarnya mendorong terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan hujan deras,” ujar Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, di Denpasar, Rabu (10/9/2025).

Kondisi ini diperparah oleh kelembaban udara yang tinggi, yang mencapai lapisan dari permukaan hingga ketinggian 500 milibar. Gelombang ekuatorial Rossby merupakan fenomena atmosfer yang bergerak ke barat di sepanjang ekuator. Ketika aktif, gelombang ini dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas awan hujan di wilayah yang dilaluinya.

Pemantauan BBMKG Wilayah III Denpasar menandakan bahwa situasi ini akan terus berlangsung hingga hari ini dan besok, dengan prediksi curah hujan akan sedikit menurun. Selain itu, pihak BBMKG juga memprediksi bahwa Bali saat ini telah memasuki fase peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

BBMKG Denpasar mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang bisa disertai kilat, petir, dan angin kencang. Untuk informasi terkini, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi BBMKG Denpasar di bbmkg3.bmkg.go.id atau cuaca maritim di maritim.bmkg.go.id. Selain itu, pembaruan cuaca juga dapat diakses melalui media sosial Instagram @bmkgbali atau aplikasi @infoBMKG.

Hujan yang intensitasnya mencapai level ringan hingga lebat, disertai angin kencang dan petir, telah terjadi di sebagian besar wilayah Bali sejak Selasa (9/9) pagi. Hujan deras tersebut telah menyebabkan beberapa sungai di Pulau Dewata meluap, termasuk Sungai Badung di dekat Pasar Badung, Denpasar, serta banjir di kawasan permukiman Pura Demak, Denpasar Barat, pada Rabu (10/9) pagi.

Banjir merupakan salah satu dampak serius dari hujan deras ini. Fenomena gelombang Rossby Ekuator, dengan pergerakannya yang unik di sepanjang ekuator, memang dikenal dapat mempengaruhi cuaca di wilayah tropis. Kelembaban udara yang tinggi, kombinasi dengan faktor geografi Bali yang berbukit, dapat meningkatkan risiko banjir.

Masyarakat diwajibkan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan siap menghadapi berbagai risiko cuaca ekstrem. Kejadian seperti ini mengingatkan betapa pentingnya adaptasi terhadap perubahan cuaca yang semakin tidak menentu. Peningkatan kesadaran akan risiko banjir dan langkah-langkah pengurangan dampaknya menjadi penting bagi masyarakat untuk menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Keadaan cuaca yang tidak stabil menuntut kesiapan yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Dengan mengikuti pembaruan cuaca secara berkala dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang, masyarakat dapat berbuat lebih banyak untuk mengurangi dampak negatif dari hujan lebat dan banjir. Setiap langkah kecil dalam persiapan ini dapat membuat perbedaan besar dalam menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat di Bali.

Baca juga Berita lainnya di News Page