7 Petugas Polisi di Polsek Matraman Dijarah Saat Kerusuhan, Dua Orang Dibalasan Warga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada akhir Agustus, Polsek Matraman di Jakarta mengalami serbuan dari massa tidak dikenal, yang mengakibatkannya hilangnya tujuh senjata api. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Alfian Nurrizal, mengonfirmasi insiden tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Insiden penjarahan senjata itu terjadi pada Sabtu, 30 Agustus dini hari. Dari tujuh senjata yang hilang, dua di antaranya telah dikembalikan oleh warga, menjadikan lima senjata yang masih belum ditemukan. Jenis senjata yang dijarah adalah Ruger Mini, senjata laras panjang. Tim penegak hukum masih mencari tahu keterangan lebih lanjut tentang senjata yang belum dikembalikan. Polda Metro Jaya, melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), sedang menangani kasus ini.

Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap 14 tersangka atas perusakan beberapa kantor polisi dalam aksi serbuan yang sama pada Sabtu tadi. Daftar tersangka ini berasal dari lima laporan yang diurus oleh Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur. Tersangka tersebut meliputi berbagai unit, seperti Mako Polres Jaktim, Mako Polsek Duren Sawit, Mako Polsek Cipayung, Mako Polsek Ciracas, dan Mako Polsek Jatinegara.

Dari 14 tersangka itu, empat orang (ISI, SES, FA, dan DA) melakukan serbuan dan merusak Mako Polres Metro Jakarta Timur. Mereka ditangkap antara 5-6 September 2025. Tiga tersangka (MHF, MAR, dan ASA) terlibat dalam perusakan Mako Polsek Duren Sawit. Sementara itu, tiga tersangka lainnya (NR, YO, dan DDK) menyerang Mako Polsek Cipayung, dengan NR dan YO juga terlibat di Mako Polsek Ciracas. Empat tersangka lainnya (AR, RR, SEP, dan STP) melakukan serbuan terhadap Mako Polsek Jatinegara. Tersangka-tersangka ini melibatkan berbagai tindakan, mulai dari menyerang dengan bambu, melempar batu, hingga penjarahan.

Alfian menegaskan pentingnya masyarakat untuk tetap waspada, tidak mudah terpengaruh oleh informasi provokatif, dan menjaga persatuan serta keamanan untuk kesejahteraan bersama.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran akan ketidakamanan di wilayah tersebut. Pemerintah dan aparat keamanan perlu meningkatkan pengawasan dan kebijakan pencegahan agar insiden serupa tidak terjadi lagi. Warga juga diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan polisi dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan