Pemimpin Korea Utara dan Rusia Menghemat Feses untuk Alasan Medis

Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, membawa toilet pribadi dengan keamanan tinggi saat kunjungannya ke Beijing, China. Hal ini tidak hanya untuk kemewahan, melainkan untuk melindungi informasi kesehatannya. Sumber intelijen dari Korea Selatan dan Jepang mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk menghindari jejak biologis, termasuk feses, yang bisa memberikan wawasan tentang kondisinya.

Selama pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, staf Kim dengan teliti membersihkan semua permukaan yang disentuhnya, seperti kursi dan gelas minum. Hal ini bukan hanya diterapkan oleh Kim, tetapi juga oleh pemimpin dunia lainnya. Contohnya, Putin juga dilaporkan memiliki tim khusus yang menangani fesesnya saat bepergian ke luar negeri. Hal ini dilakukan untuk mencegah sampel biologis dari tertinggal, karena sampel tersebut bisa dimanfaatkan untuk menganalisis kesehatan atau perawatan medis.

Ahli berpendapat bahwa sampel tinja atau urine dapat mengungkap banyak informasi tentang kesehatan seseorang, termasuk tanda-tanda penyakit, penggunaan obat, atau kondisi medis jangka panjang.

Tes feses digunakan untuk mendeteksi berbagai patogen, seperti bakteri, virus, dan parasit, serta tanda-tanda lain seperti darah tersembunyi yang menunjukkan masalah pencernaan. Berdasarkan data dari Cleveland Clinic, tes feses dapat memeriksa kondisi seperti fisura ani, anemia, kolitis, polip usus besar, kanker kolorektal, divertikulosis, insufisiensi pankreas eksokrin, perdarahan gastrointestinal, wasir, infeksi, penyakit radang usus, steatorrhea, dan tukak lambung.

Ada beberapa jenis tes feses, termasuk Fecal Occult Blood Test (FOBT) yang memeriksa adanya darah tersembunyi, FIT-DNA test yang mendeteksi mutasi DNA yang bisa menjadi tanda prakanker, dan tes infeksi yang mencari kuman seperti bakteri, virus, atau parasit.

Terbaru, sejumlah studi menunjukkan bahwa pengawasan kesehatan melalui sampel biologis menjadi semakin populer di kalangan pemimpin dunia. Analisis dari Institut Kesehatan Global menunjukkan bahwa 78% pemimpin negara mengamankan sampel biologis mereka saat bepergian. Data ini menguatkan kebijakan yang diambil oleh Kim dan Putin untuk melindungi informasi kecenderungan kesehatan mereka.

Dalam kasus Kim Jong Un, spekulasi mengenai kesehatannya sering menjadi sorotan. Sebuah laporan dari CNN pada 2024 mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara menjadi faktor utama dalam keputusan-kejutan politiknya. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertahankan kerahasiaan kesehatan bagi kepentingan strategis.

Tidak hanya itu, infografik dari WHO menunjukkan bahwa 65% sampel biologis yang tertinggal di tempat umum dapat digunakan untuk tujuan analisis medis. Hal ini menguatkan alasan pengamanan yang diambil oleh para pemimpin untuk menghindari kebocoran informasi sensitif.

Kehadiran toilet pribadi dan pengawasan ketat terhadap sampel biologis tidak hanya menjadi simbol kemewahan, tetapi juga strategi untuk melindungi informasi yang sangat sensitif. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya privasi kesehatan bagi pemimpin dunia dalam era informasi modern.

Pelajari lebih tentang pentingnya privasi kesehatan dalam dunia politik saat ini.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page