Pemerintah Harus Membuat Demo Kondusif untuk Memastikan Stabilitas Ekonomi

Pemerintah telah membahas tentang serangkaian protes yang telah menimbulkan gelombang di ibu kota. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menekankan bahwa kestabilan merupakan kunci utama untuk mempertahankan kepercayaan investor serta kelanjutan rencana ekonomi negara. Oleh karena itu, diharapkan demo akan berlangsung dengan tenang dan tidak berkepanjangan sehingga tidak ganggu aktivitas ekonomi nasional.

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang telah mengajak masyarakat agar tetap tenang serta menjamin semua aspirasi akan ditindaklanjuti pemerintah.

“Semoga situasi ini dapat berdampak positif, kondisi di lapangan dapat dikendalikan dan kondusif sehingga tidak menimbulkan dampak lebih lanjut pada ekonomi kita,” kata Susiwi kepada wartawan, Jumat (29/8/2025).

Dia merespon penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah yang sempat tertekan akibat eskalasi protes. Menurutnya, pergerakan pasar tersebut wajar sebagai reaksi jangka pendek atas kondisi politik dan keamanan. Namun, pemerintah memastikan dasar ekonomi tetap kuat.

“Kita berharap kondisi dapat segera membaik agar stimulus ekonomi yang telah disiapkan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan kuartal III-2025. Sisa waktu hanya sebulan lagi, jadi target harus ditingkatkan,” tambahnya.

Susiwi juga menegaskan pemerintah akan terus memastikan berbagai program pendukung ekonomi berjalan lancar, mulai dari stimulus fiskal, belanja negara, hingga program prioritas yang tidak terganggu oleh kerusuhan sosial.

Sejak Senin (25/8), ribuan massa dari berbagai kalangan, termasuk buruh, mahasiswa, dan pengemudi ojek online, menggelar aksi di depan Gedung DPR RI. Isu yang diangkat meliputi kritik terhadap besarnya tunjangan anggota DPR di tengah krisis ekonomi, hingga permintaan solusi atas maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Protes terus berlanjut hingga Kamis (28/8) dan berakhir dengan kerusuhan setelah satu pengemudi ojek meninggal dunia terlindas kendaraan taktis Brimob di Senayan. Insiden ini menuai kecaman atas tindakan aparat.

Hari ini, unjuk rasa kembali dijadwalkan berlangsung, dimulai dari FX Sudirman, Jakarta Pusat, menuju Polda Metro Jaya. Salah satu tuntutan utama adalah evaluasi atas tindakan aparat dan komitmen pemerintah melindungi hak masyarakat.

Ketidakpastian politik dan keamanan dapat mengganggu iklim investasi. Pasar keuangan domestik sudah merespons dengan penurunan, sementara pelaku usaha meminta kepastian agar distribusi barang dan produksi tidak terganggu.

“Stabilitas politik dan keamanan sangat penting bagi investor, baik domestik maupun asing. Jangan sampai situasi ini memengaruhi persepsi tentang daya saing ekonomi Indonesia,” katanya.

Studi kasus terkait menunjukkan bahwa kerusuhan sosial sering memengaruhi nilai tukar mata uang dan indeks saham. Seperti yang terjadi pada tahun 1998, ketika krisis moneter dan kerusuhan massa menyebabkan nilai rupiah merosot drastis. Pemerintah saat itu harus mengambil langkah-langkah besar untuk memulihkan kestabilan ekonomi.

Dalam konteks saat ini, penting bagi pemerintah untuk segera memadamkan API keamanan agar tidak merambat lebih jauh. Investor memerlukan kepastian untuk berinvestasi. Tanpa stabilitas, ekonomi nasional akan sulit tumbuh.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page