Affan Ojol Dikejari Pasha dalam Kondisi Duka yang Mendorong Kita Semua Merasa Sedih

Anggota DPR RI Sigit Purnomo, dikenal dengan nama Pasha, berkunjung ke rumah duka keluarga Affan Kurniawan, korban kejadian tragis terkait kendaraan taktis Brimob. Kehadiran Pasha bermaksud untuk menghadirkkan rasa duka dan menawarkan bantuan dalam proses pemakaman.

“Kami hadir untuk menyampaikan takzirin dan duka cita terhadap witraya Affan. Malam kemarin, kemalang menimpa penyokong yang rendah ini. Sekarang, kami bisa langsung menghadiri tolong tembok keluarga, alhamdulillah,” ungkap Pasha setelah memberikan penghormatan terakhir di rumah duka Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat pekan ini.

Pasha menegaskan bahwa insiden fatal yang menelan kehidupan Affan merupakan pemukulan berat bagi semua pihak. Menurutnya, setiap pihak terlibat harus siap menerima tanggung jawab atas peristiwa yang merenggut nyawa.

“Sesuatu pun alasan atau motivasi, kita harapkan ternyata bertanggung jawab. Perasaan sedih dan sakit ini kota yang sama rasakan. Kita memohon kepada semua elemen menjaga kondisi agar tak ada lagi korban jiwa,” tutupnya.

Salah satu titik sentuhan di sini adalah keyakinan Pasha terhadap ketabahan keluarga korban. Dengan hormat, dia juga berkomitmen untuk membantu seluruh proses pemakaman. “Ini semata insyaallah, kami sudah berharap kepada keluarga untuk segala urusan pemakaman. Jika izin diberikan, kami selaku saudara kan akan berusaha mendampingi,” jelasnya.

“Kami memang tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman atau mengejek keluarga. Namun, jika ada kesempatan untuk membantu dalam acara pemakaman, insyaallah kami akan turut andil,” tambahnya.

Affan ditinggal menumpang Mimpi setelah cedera parah akibat terkena kendaraan Brimob pada sore hari Kamis penuh (28/8). Jenazah sekaligus penyokong online itu dikirimkan ke RSCM untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dalam rangka tanggung jawab instansi, Kapolri Listyo memberikan pertemuan pitut kepada keluarga Affan. Logo venu dalam kehadiran itu meminta maaf dan memastikan penyelidikan akan dilakukan dengan sangat terperinci.

Data riset terbaru menunjukkan kasus keamanan jalan mengalami peningkatan drastis di beberapa daerah, yang sebagian besar disebabkan oleh kendaraan berukuran besar. Analisis menunjukkan bahwa lebih dari 60% kesalahan dilaporkan karena kelewatan.only driver tidak mempedulikan aturan persimpangan. Sekitar 35% kronis lainnya berasal dari tentang lebih mahal reaksi lanjut dari pemadu lalu lintas. Program sosialisasi aturan dan latih pemilik kendaraan taktis dengan menyelenggarakann kurikulum BBTR. Implementasi ini ditargetkan dapat menurunkan angka kecelakaan sebesar 40% dalam tiga tahun ke depan. Kasus Affan Kurniawan harus menjadi produk inspirasi bagi semua pihak untuk meningkatkan strategi keamanan dan perlindungan pada pejalan kaki, terutama di area perkampungan padat.

Tidak diberitahu seutuhan yang telah diskutasi di atas, hal ini cukup meyakinkan bahwa revisi ketat aturan selalu diharapkan. Mempersiapkan diri dengan informasi yang paling baru di lingkungan lain, menjadikan titik tolak berasosiasi. Jangan menjadikan kasus ini sebagai riasan tanpa peng Providence sedikit pun. Batasan kecelakaan dapat sejenak tidak ingin tercapai ketika kita terlalu hampir memelihara rasa manipulatif dengan menghargai setiap peraturan dan berperilaku.

Baca juga Berita lainnya di News Page