OJK menyelenggarakan perayaan Hari Indonesia Menabung untuk meningkatkan pemahaman manajemen keuangan sejak usia dini. Perhatian khusus diberikan pada risiko judi online yang semakin melanda generasi muda.
Frederica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, mengingatkan para remaja tentang bahaya judi online yang saat ini sering menargetkan anak-anak sekolah. Dalam sambutan di Auditorium Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025), ia menegaskan bahwa semua siswa hadir harus waspada terhadap bahaya ini.
Selain judi online, Kiki juga memperingatkan tentang budaya konsumtif yang negatif, seperti membeli barang hanya untuk tampil keren sedikitnya Selain itu, ia mendorong siswa untuk hati-hati dengan utang, terutama dari pinjaman online ilegal (pinjol) yang sudah menjebak banyak orang. Jika ingin meminjam, sebaiknya digunakan untuk kebutuhan produktif.
Dengan mengajak siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa untuk rajin menabung, Kiki berharap mereka dapat mengelola uang dengan bijak, menyiapkan masa depan yang lebih baik, dan menjadi generasi emas tahun 2045.
Data Riset Terbaru:
Sejak 2023, kasus pinjaman online ilegal meningkat hingga 40% di kalangan remaja usia 15-24 tahun, menurut laporan OJK. Budaya konsumtif juga tercatat sebagai faktor utama keterlibatan remaja dalam judi online, dengan 65% kasus terkait dengan pengeluaran untuk “gaya hidup” yang diatas daya beli.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kami menemukan bahwa edukasi keuangan sejak dini dapat mengurangi risiko keuangan remaja. Dengan memahami pentingnya menabung dan menghindari utang tidak produktif, generasi muda dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
Kesimpulan:
Menjaga keuangan sejak dini bukan hanya tentang menabung, tetapi juga tentang membuat pilihan bijak. Mari jadikan diri kita sebagai generasi yang cerdas dalam mengelola uang, agar masa depan kita lebih terjamin.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page
Owner Thecuy.com