Serangan Israel Menewaskan Sepuluh Militan Hamas di Zona Pertempuran Gaza

Militer Israel menyatakan telah menewaskan 10 anggota militan Hamas dalam operasi di Gaza, Palestina. Serangan ini terjadi saat Israel menghadapi serangan dari kelompok bersenjata tersebut.

Sumber AFP melaporkan, pada Kamis (21/8/2025), media Israel memberitakan bahwa tindakan seperti ini terhadap pasukan Israel di Gaza sangat jarang terjadi sejak perang dimulai.

“Pada hari ini sekitar pukul 09.00 waktu setempat (06.00 GMT), lebih dari 15 pejuang muncul dari beberapa terowongan dekat pos batalion ke-90 di Khan Yunis selatan,” ungkap militer Israel dalam pernyataan resmi.

Militan melakukan serangan gabungan dengan senjata api dan rudal anti-tank menuju pos tersebut, dengan sejumlah pejuang yang berhasil merobohkan pos dan terbunuh dalam pertempuran langsung serta serangan dukungan udara.

Satu prajurit Israel terluka parah, sementara dua lainnya mengalami luka ringan akibat serangan ini. Pasukan, dengan dukungan Angkatan Udara Israel, berhasil menghabisi sepuluh pejuang dalam pertempuran dan serangan udara. Delapan militan lainnya berhasil melarikan diri kembali ke terowongan.

Doron Kadosh, jurnalis radio militer Israel, menyebut serangan di Khan Yunis sebagai kebetulan luar biasa sejak awal perang, sedangkan Times of Israel menggambarkannya sebagai insiden yang tidak bias.

Saluran 12 Israel melaporkan bahwa serangan itu berkenaan dengan upaya penculikan tentara. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, menyatakan bahwa pejuang mereka “pagi ini melakukan serangan terhadap posisi musuh yang baru dibangun di tenggara Khan Yunis.”

Pejuang Hamas menyerbu lokasi tersebut dan menargetkan beberapa tank penjaga. Mereka juga menargetkan rumah-rumah tempat tentara Israel berbaring. Sejumlah pejuang menyerbu rumah dan menghabisi beberapa tentara dari jarak dekat dengan senjata ringan dan granat tangan. Mereka juga mengklaim telah menewaskan seorang komandan tank.

“Ketika pasukan penyelamat tiba, salah satu pejuang kami meledakkan dirinya di antara prajurit, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka,” tambahkan pernyataan mereka. Namun, Hamas tidak menyebutkan adanya korban jiwa di pihak mereka sendiri.

Militer Israel membantah klaim tentang adanya pelaku bom bunuh diri di kalangan militan Hamas atau upaya penculikan tentara Israel.

Hamas pernah menggunakan bom bunuh diri saat pemberontakan intifada kedua melawan Israel di awal 2000-an. Namun, tidak ada laporan serangan bunuh diri terhadap pasukan Israel di Gaza selama perang yang berlangsung saat ini.

Hamas mengaku telah melakukan serangan bunuh diri di Tel Aviv pada Agustus 2024, yang mengakibatkan kematian dua pejuang mereka.

Dengan kondisi yang terus berubah, setiap laporan tentang konflik ini harus diambil dengan bijak, mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Kekerasan terus berlanjut, dan setiap pihak memiliki versi mereka sendiri tentang peristiwa yang terjadi. Penting untuk terus mengejar kebenaran dan mengutamakan damai sebagai solusi yang lebih baik.

Ketika konflik berkepanjangan, penting untuk tidak hilang harapan. Kita harus terus mendorong dialog dan pengentasan kekerasan, karena hanya dengan cara tersebut, masa depan yang lebih baik bisa tercipta.

Baca juga Berita lainnya di News Page