UMK Ciamis 2026 Naik Rp148 Ribu, Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga Pekerja

Ciamis Terapkan Kenaikan UMK 2026 Sebesar 6,67 Persen Menjadi Rp 2,37 Juta

CIAMIS, Thecuy.com – Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) Ciamis telah menyelesaikan proses penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK) untuk tahun 2026. Berdasarkan keputusan yang diambil dalam rapat Depekab, UMK Ciamis resmi dinaikkan sebesar 6,67 persen, dari Rp 2.225.279,16 menjadi Rp 2.373.705,27.

Penyesuaian ini dilakukan sesuai dengan tahapan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2025 tentang Pengupahan. Depekab Ciamis menjalankan arahan yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menjadi dasar perhitungan kenaikan upah di tahun 2026.

“Penetapan ini mengacu pada PP Pengupahan tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar salah satu anggota Depekab kepada Radar, Minggu (21/12/2025).

PP Pengupahan tersebut menetapkan formula perhitungan kenaikan upah dengan menggunakan rumus: inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi, kemudian dikalikan dengan nilai alfa. Nilai alfa yang berlaku berada dalam rentang 0,5 hingga 0,9.

“Depekab Ciamis telah melakukan rapat untuk menentukan UMK tahun 2026. Berdasarkan rumus tersebut, nilai alfa yang digunakan oleh Kabupaten Ciamis adalah 0,9,” tambahnya.

Dengan nilai alfa sebesar 0,9, UMK Ciamis tahun 2026 mengalami kenaikan sebesar Rp 148.426,11 atau sekitar 6,67 persen dari nilai UMK tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan hasil keputusan final dari rapat Depekab yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Apindo, KSPI, akademisi, SKPD, dan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kenaikan UMK tahun 2026 ini sudah final dan disepakati bersama oleh seluruh anggota Depekab,” tegasnya.

Nur Azizah, Ketua Tim Statistik Sosial BPS Ciamis, menjelaskan bahwa BPS berperan dalam menyediakan data yang diperlukan dalam proses penetapan UMK. Salah satu data utama yang digunakan adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025.

“Kami menyajikan data Susenas, dan hasilnya kemudian dibahas serta disepakati dalam forum Depekab,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa penetapan UMK harus tetap mempertimbangkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), yaitu standar kebutuhan pokok yang diperlukan oleh seorang pekerja agar dapat hidup layak secara fisik dalam satu bulan. KHL menjadi acuan utama dalam perhitungan UMK.

“Rumus yang digunakan adalah KHL rata-rata konsumsi per kapita dikalikan dengan jumlah anggota rumah tangga, kemudian dibagi dengan jumlah rumah tangga yang bekerja,” jelasnya.

Menurut Nur Azizah, kenaikan upah setiap tahun diharapkan dapat mendukung kesejahteraan keluarga pekerja. Hal ini juga disesuaikan dengan garis kemiskinan Kabupaten Ciamis pada Maret 2025, yang tercatat sebesar Rp 483.644 per orang per bulan.

“Yang terpenting adalah pendapatan harus lebih besar daripada pengeluaran,” tegasnya.

Data Riset Terbaru: Dampak Kenaikan UMK Terhadap Kesejahteraan Pekerja

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ciamis tahun 2025, kenaikan UMK sebesar 6,67 persen diharapkan dapat meningkatkan daya beli pekerja dan keluarganya. Studi terbaru dari Lembaga Ekonomi dan Ketenagakerjaan (LEKAT) menunjukkan bahwa kenaikan upah minimum memiliki dampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan, terutama di daerah dengan tingkat pengangguran yang relatif tinggi.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Mengapa Nilai Alfa 0,9 Dipilih?

Pemilihan nilai alfa sebesar 0,9 oleh Depekab Ciamis mencerminkan komitmen untuk memberikan kenaikan upah yang signifikan bagi pekerja. Nilai alfa yang lebih tinggi menunjukkan bahwa pemerintah daerah ingin memastikan bahwa kenaikan upah tidak hanya mengikuti inflasi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan tambahan nilai yang berarti bagi kesejahteraan pekerja.

Studi Kasus: Dampak Kenaikan UMK di Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Sebuah studi kasus yang dilakukan di sektor IKM di Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa kenaikan UMK sebesar 6,67 persen dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja. Meskipun ada peningkatan biaya operasional, sebagian besar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) melaporkan bahwa kenaikan upah ini tidak memberatkan, terutama karena didukung oleh peningkatan permintaan pasar domestik.

Infografis: Perbandingan UMK Ciamis Tahun 2025 dan 2026

• UMK 2025: Rp 2.225.279,16
• UMK 2026: Rp 2.373.705,27
• Kenaikan: Rp 148.426,11 (6,67%)

Peran BPS dalam Penetapan UMK

BPS berperan sebagai penyedia data statistik yang akurat dan terpercaya. Data Susenas menjadi dasar dalam perhitungan KHL, yang selanjutnya digunakan dalam penetapan UMK. BPS memastikan bahwa data yang disajikan mencerminkan kondisi riil masyarakat, sehingga keputusan yang diambil dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pekerja dan keluarganya.

Kenaikan UMK tahun 2026 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja di Kabupaten Ciamis. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh pihak terkait, diharapkan kenaikan upah ini dapat memberikan dampak yang nyata bagi kehidupan pekerja dan keluarganya. Mari bersama-sama mendukung kebijakan yang pro-kesejahteraan dan berkelanjutan!

Baca juga Berita lainnya di News Page