Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam Saat Bermain Perosotan di Situ Rawa Jejed Bogor

Peristiwa tragis terjadi di Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, ketika seorang anak berusia 6 tahun ditemukan tewas tenggelam di Situ Rawa Jejed. Kapolsek Klapanunggal, Iptu Gayuh, menjelaskan bahwa korban sedang bermain air hujan bersama teman-temannya di sekitar tembok situ saat kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 WIB pada Sabtu (6/12/2025).

Menurut keterangan, korban awalnya bermain dengan cara merosot dari tembok situ. Aksi bermain tersebut berubah menjadi malapetaka ketika korban langsung terjun ke dalam air dan kemudian tenggelam. Teman-teman korban yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak minta tolong.

Teriakan minta tolong tersebut terdengar oleh seorang anak berusia 13 tahun yang kemudian berusaha menolong korban. Namun, anak yang mencoba menolong juga sempat tenggelam sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.

Saat warga datang, korban yang berusia 6 tahun sudah berada di tengah situ. Warga kemudian berhasil mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas bersama Kepala Dusun. Sayangnya, setelah diperiksa, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa.

Korban yang tenggelam merupakan anak yang masih sangat kecil dan sedang bermain bersama teman-temannya di sekitar situ. Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi orang tua dan masyarakat sekitar untuk selalu waspada terhadap bahaya di sekitar anak-anak, terutama di area air seperti situ, sungai, atau danau.

Bencana tenggelam di area air terbuka seperti situ masih menjadi ancaman serius bagi keselamatan anak-anak di berbagai daerah. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan orang tua dan masyarakat terhadap aktivitas bermain anak-anak di sekitar area berbahaya.

Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya edukasi keselamatan air sejak dini bagi anak-anak. Selain itu, perlu adanya peningkatan pengawasan dan pemasangan rambu-rambu peringatan di area situ atau tempat-tempat berair yang berpotensi membahayakan.

Masyarakat sekitar menunjukkan solidaritas tinggi dengan segera membantu mengevakuasi korban. Namun, meski pertolongan cepat diberikan, nyawa korban tidak tertolong. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya di lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak yang masih aktif dan sering bermain di luar rumah.

Setiap kejadian tenggelam yang melibatkan anak-anak seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan kesadaran akan bahaya air. Orang tua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam memberikan edukasi dan pengawasan terhadap anak-anak di area berbahaya.

Kasus ini juga menunjukkan pentingnya kesiapan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan di air. Meskipun warga sudah berusaha membantu, namun korban sudah terlalu lama berada di dalam air sehingga tidak tertolong.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, perlu dilakukan sosialisasi intensif tentang bahaya air terbuka kepada masyarakat, terutama di daerah yang memiliki situ, waduk, atau sungai. Selain itu, perlu adanya pengawasan rutin terhadap area-area yang berpotensi membahayakan keselamatan anak-anak.

Kepolisian setempat juga perlu meningkatkan patroli di area-area rawan kecelakaan air, terutama di jam-jam ketika anak-anak biasanya bermain setelah pulang sekolah. Koordinasi antara kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kejadian tragis ini sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa depan, dan anak-anak dapat tumbuh dengan aman di lingkungan mereka.

Baca juga Berita lainnya di News Page