Pemuda Asal Cimahi Ditangkap Karena Diduga Menipu Pembeli Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta

Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya sukses mengamankan seorang pria berinisial OGP di Kota Cimahi, Jawa Barat. Penangkapan dilakukan karena OGP diduga terlibat dalam kasus penipuan jual beli tiket konser BLACKPINK yang berlangsung di Jakarta pada awal November lalu.

“Kami berhasil menangkap satu pelaku tindak pidana penipuan dan atau penggelapan yang memanfaatkan media elektronik. Modusnya adalah menjual tiket konser palsu,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).

Penangkapan terjadi pada 27 November di sebuah kontrakan. Saat itu, pelaku tidak mampu berkutik ketika didatangi oleh tim penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Ressa menjelaskan awal mula kejadian tersebut. Korban ZI awalnya melihat tawaran pembelian tiket konser BLACKPINK yang diposting oleh pelaku melalui akun X miliknya. Korban lantas diminta membayar sebesar Rp 5 juta sebagai harga tiket tersebut.

“Setelah terjadi komunikasi dan kesepakatan harga, korban diminta melakukan transfer dana sebesar Rp 5 juta ke rekening e-wallet yang disediakan pelaku,” katanya.

Namun, ketika korban tiba di venue pada saat konser berlangsung, dia justru mendapati bahwa tiket yang dibelinya ternyata palsu. Alhasil, korban pun harus mengurungkan niatnya untuk menonton penampilan girlband asal Korea Selatan tersebut.

“Aksi penipuan ini baru terungkap saat korban mencoba menukarkan tiket tersebut dan menyadari bahwa tiket yang dibeli adalah palsu,” tambahnya.

Saat ini pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolda Metro Jaya. Pelaku terancam dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan serta Pasal 28 ayat 1 tentang ITE dengan ancaman pidana penjara hingga 6 tahun.

Berdasarkan data riset terbaru tahun 2024, kasus penipuan daring semakin meningkat tajam, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial. Studi dari Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) mencatat peningkatan 30% dalam penipuan jual beli tiket event hiburan dibanding tahun sebelumnya. Modus yang paling sering digunakan adalah penawaran tiket dengan harga di bawah pasaran melalui platform media sosial.

Salah satu studi kasus yang relevan terjadi di Bandung pada September 2024, di mana seorang pelaku berhasil mengelabui 15 korban dengan modus serupa, menjual tiket konser artis internasional secara online. Pelaku menggunakan akun palsu dan foto struk pembayaran palsu untuk meyakinkan korbannya. Total kerugian yang dialami para korban mencapai lebih dari Rp 75 juta.

Infografis pentingnya memverifikasi penjual tiket: 1) Periksa akun media sosial penjual, apakah sudah terverifikasi atau memiliki riwayat transaksi yang jelas. 2) Gunakan platform resmi atau marketplace terpercaya yang menyediakan fitur escrow. 3) Hindari transfer uang langsung tanpa jaminan. 4) Waspadai harga yang terlalu murah dari pasaran. 5) Simpan bukti komunikasi dan transaksi sebagai acuan jika terjadi sesuatu.

Kejelian dan kewaspadaan menjadi senjata utama melawan penipuan digital. Jangan tergoda tawaran instan, selalu verifikasi keaslian sebelum bertransaksi. Lindungi diri Anda, jangan biarkan momen spesial dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab. Bergerak bersama, ciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya untuk semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page