IKM Nobar Film ‘Nia’, Andre Rosiade Ajak Dukung Seluruh Karya Bertema Minangkabau

Jakarta – Ikatan Keluarga Minang (IKM), yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP IKM Andre Rosiade, menggelar nonton bareng (nobar) besar-besaran film Nia di Plaza Senayan, Jakarta. Aksi ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap karya seni yang mengangkat tema Minangkabau. Acara berlangsung semarak dan diikuti sekitar 1.600 pengurus serta anggota IKM dari berbagai daerah di Indonesia.

Film Nia, yang disutradarai oleh Aditya Gumay dan Ronny Mepet, berhasil memikat perhatian masyarakat Minang melalui cerita yang sarat akan nilai budaya. Dalam kesempatan tersebut, Ronny Mepet hadir langsung bersama para pemain utama, termasuk Syakira Humaira sebagai Nia, Qya Ditra sebagai Andri, Zainal Caniago sebagai ayah Nia, Helsih Herlinda sebagai ibu Nia, dan Eka Maharani sebagai kakak Nia. Kehadiran mereka menambah kehangatan suasana dan memberi ruang interaksi langsung antara penonton dan pelaku film.

Andre Rosiade menegaskan bahwa dukungan IKM terhadap film bertema Minangkabau bukan sekadar retorika, melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata. Ia menjelaskan bahwa untuk nobar kali ini, pihaknya menyewa delapan studio bioskop sekaligus, mulai dari Studio 1 hingga Studio 8, agar seluruh anggota yang hadir dapat menikmati film secara bersama-sama.

Sebelumnya, sebulan lalu, IKM juga telah menggelar nobar film Menuju Pelaminan produksi PFN dengan jumlah penonton mencapai sekitar 1.000 orang. Bagi Andre, kegiatan nobar yang dilakukan secara rutin merupakan bagian dari strategi memajukan industri kreatif Minangkabau sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya lokal melalui media film.

Dalam sambutannya, Andre juga menyinggung luasnya komunitas Minang yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. Ia menyebut bahwa Ketua Umum IKM kerap dijuluki sebagai “Presiden Orang Minang Sedunia” karena jangkauan diaspora yang begitu luas. Dengan nada bercanda, ia menyampaikan bahwa jika suatu hari nanti ada warung nasi padang di bulan, pasti orang Minang juga akan ada di sana.

Untuk memperluas dampak dukungan, IKM akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pengurus daerah agar menggelar nobar serupa di wilayah masing-masing. Langkah ini dimaksudkan agar antusiasme terhadap film Nia dan karya Minangkabau lainnya tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi merata di seluruh penjuru negeri.

Sebagai bentuk komitmen pribadi, Andre Rosiade juga akan menggelar nobar film Nia di Basko City Mall, Kota Padang, pada 29 November 2025. Ia akan menyewa empat studio reguler ditambah satu studio premier guna memastikan masyarakat di daerah memiliki akses luas untuk menonton film tersebut.

Andre menekankan bahwa setiap kali ada karya film yang mengangkat tema Minangkabau, IKM akan selalu hadir memberikan dukungan penuh. Menurutnya, film seperti Nia bukan sekadar hiburan, melainkan sarana penting untuk melestarikan kebudayaan Minangkabau di tengah arus globalisasi dan generasi muda yang semakin jauh dari akar budayanya.

Berdasarkan data riset terbaru dari Pusat Studi Budaya Minangkabau (2025), partisipasi diaspora Minang dalam kegiatan budaya mencapai 78% di tingkat nasional, dengan 65% di antaranya aktif mendukung karya seni dan film bertema Minang. Studi kasus di Jakarta menunjukkan bahwa nobar film Minangkabau mampu meningkatkan kebanggaan identitas budaya hingga 42% di kalangan anak muda perantauan. Infografis internal IKM juga mencatat lonjakan 200% peningkatan penonton film Minang sejak 2022, menandakan tumbuhnya minat generasi milenial dan Gen Z terhadap konten lokal yang autentik.

Dukungan IKM terhadap film Nia adalah bukti nyata bahwa budaya tidak pernah mati selama ada yang memperjuangkan. Di tengah derasnya arus budaya asing, karya anak bangsa seperti Nia menjadi mercusuar yang mengingatkan kita pada akar, jati diri, dan kekayaan tradisi yang layak dibanggakan. Ayo terus dukung film Indonesia, apalagi yang mengangkat kearifan lokal—karena setiap tayangan adalah bagian dari perlawanan damai terhadap kepunahan budaya.

Baca juga Berita lainnya di News Page