Dada Berasa Nyeri Saat Dikejar Deadline? Waspadalah, Ini Tanda Bahaya!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta. Belekan kerja, batas waktu yang sempit, serta harapan yang berlebihan kerap menjadi penyebab tubuh mengalami respon fisik, salah satunya berupa rasa sakit di bagian dada. Walaupun sering dikaitkan dengan kelelahan atau stres, gejala ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan parah, seperti serangan jantung.

Ketika merasa stres, tubuh merilis hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang memicu peningkatan detak jantung, kekencangan otot, dan napas yang pendek. Jika tidak diatur dengan baik, stres bisa mengakibatkan gangguan kecemasan bahkan serangan panik, dengan gejala yang mirip serangan jantung, termasuk nyeri dada, kesulitan bernafas, peluh dingin, dan pusing.

Selain itu, stres juga dapat menyebabkan ketegangan otot dada akibat posisi tubuh yang kurang tepat atau duduk terlalu lama, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Pada sebagian individu, stres justru bisa menyembunyikan gejala awal penyakit jantung seperti angina pektoris, yang dapat muncul tanpa aktivitas fisik.

Untuk menghindari risiko penyakit jantung, dr. Vireza Pratama, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI dari Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan mengingatkan pentingnya mengenali saat nyeri dada harus diwaspadai sebagai peringatan bahaya.

“Nyeri dada yang disebabkan stres biasanya sementara, hilang ketika tubuh mulai rileks, dan tidak menyebar ke lengan, rahang, atau punggung. Juga tidak disertai gejala serius seperti pingsan, mual hebat, atau peluh dingin berlebihan. Namun, jika keluhan berlanjut lebih dari 15 menit, terasa seperti ditekan benda berat di pertengahan dada, menyebar ke lengan kiri atau rahang, serta disertai kesulitan bernafas, pingsan, atau muncul saat istirahat, segera waspadai karena bisa menjadi tanda serangan jantung,” kata dr. Vireza.

Di sisi lain, Direktur Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong menjelaskan bahwa nyeri dada memiliki banyak kemungkinan penyebab, sehingga evaluasi yang cepat dan tepat sangat diperlukan.

“Mayapada Hospital menyediakan layanan Chest Pain Unit untuk membantu menentukan penyebab nyeri dada. Masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan ini gratis sebagai bagian dari program pencegahan, jika setelah evaluasi awal tidak ditemukan tanda masalah jantung. Pasien yang diduga memiliki masalah jantung akan diberi rujukan langsung ke spesialis atau subspesialis untuk perawatan lebih lanjut sesuai protokol medis,” tambah dr. Fiktorius.

Jika gejala menunjukkan serangan jantung, tim Cardiac Emergency Mayapada Hospital 24 Jam siap memberikan tindakan Primary PCI dengan protokol door to wire di bawah 60 menit, sebagai standar penyelamatan nyawa pada serangan jantung akut.

Cardiac Emergency adalah bagian dari Cardiovascular Center Mayapada Hospital yang menangani masalah jantung mulai ringan hingga kompleks, sesuai standar internasional. Pelayanan meliputi pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung, didukung tim dokter multidisiplin berpengalaman dan teknologi terbaik.

Informasi lebih lanjut dapat dihubungi melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Untuk membantu memantau kesehatan jantung, MyCare juga menyediakan fitur Health Articles & Tips serta Personal Health, yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit, untuk melacak langkah harian, kalori, detak jantung, hingga indeks massa tubuh.

Stres dan nyeri dada tidak boleh diabaikan, karena gejala tersebut bisa menjadi pertanda masalah serius. Penting untuk mengetahui batas normal dan ketika untuk mencari bantuan medis. Jaga kesehatan jantung dengan gaya hidup sehat dan periksa secara rutin untuk meminimalisir risiko penyakit jantung.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan