Gotong Royong Membangun Desa Bebas Narkoba di Bengkulu

Di Desa Bukit Peninjauan I, Seluma, Bengkulu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menggelar upaya gotong royong untuk membangun desa dan menjadikan daerah tersebut bebas dari narkoba. kegiatan tersebut diinisiasi seiring dengan visi astacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan dari dasar.

Kegiatan deklarasi ini berlangsung pada Minggu, 16 November 2025, dihadiri oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Tantan Sulistyana, dan Kapolda Bengkulu Irjen Mardiyono. Dalam kesempatan tersebut, Yandri menekankan bahwa upaya pembangunan desa dan pemberantasan narkoba bukanlah tugas seorang individu saja, melainkan memerlukan kerjasama seluruh masyarakat. “Kita bukannya superman, tapi superteam. Tidak hanya Presiden, Menteri, atau Gubernur yang bisa bekerja sendiri, tetapi semua pihak harus berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama,” kata Yandri.

Yandri juga menekankan bahwa pembangunan desa merupakan langkah penting dalam upaya pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Menurutnya, Presiden Prabowo telah menempatkan desa sebagai subjek utama dalam pembangunan. “Kita diajak untuk ikut berperan aktif dalam menggalakkan gotong royong, baik dalam bidang sosial, budaya, politik, maupun pemberantasan narkoba,” ujarnya.

Deklarasi gotong royong membangun desa yang dibacakan oleh para warga setempat berisi komitmen untuk menciptakan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Selain itu, deklarasi juga mengutamakan peran pemerintah desa, pemuda, pemudi, dan tenaga pendamping profesional sebagai motor perubahan. Warga juga berjanji untuk menjaga sumber daya alam dan lingkungan desa sebagai warisan untuk generasi mendatang.

Selain itu, deklarasi perang melawan narkoba juga dibacakan, yang berisi komitmen menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, mendukung kebijakan BNN RI, serta mengerahkan segala kemampuan untuk mewujudkan desa bebas narkoba. Setelah deklarasi, Yandri dan rombongan meninjau pembangunan gerai Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP) serta peternakan sapi di desa tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pejabat dan ribuan warga Bengkulu.

Setelah deklarasi gotong royong membangun desa dan desa bersih dari narkoba di Desa Bukit Peninjauan I, Seluma, Bengkulu, pemerintah memang telah mengembangkan strategi baru dalam pemberantasan narkoba. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah integrasi teknologi dalam pengawasan. Penggunaan sistem monitorisasi real-time melalui dron dan kamera pintar telah menunjukkan keberhasilan dalam mendeteksi aktivitas narkoba di daerah terpencil. Selain itu, program edukasi di sekolah-sekolah telah menurunkan angka konsumsi narkoba di kalangan remaja. Data terbaru menunjukkan penurunan sebesar 30% dalam kasus penggunaan narkoba di wilayah yang sama selama setahun terakhir.

Studi kasus di beberapa desa di Bengkulu juga menunjukkan bahwa gotong royong dalam pembangunan desa tidak hanya meningkatkan infra struktur, tetapi juga menguatkan ikatan sosial antara warga. Misalnya, Desa Tanah Hitam berhasil mengubah diri menjadi desa mandiri dalam energi dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang terintegrasi dengan sistem irigasi. Ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi masyarakat dan pemerintah dapat menciptakan perubahan positif.

Pembangunan desa dan pemberantasan narkoba bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan semangat kerjasama dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih baik. Mari kita berkerjasama untuk menciptakan desa-desa yang sejahtera dan bebas narkoba, karena setiap tindakan kecil yang kita lakukan akan membawa perubahan besar bagi generasi mendatang.

Baca juga Berita lainnya di News Page