Wakil Wali Kota Tasikmalaya Tanyai Kinerja Camat dan Lurah Atas Kritik Masyarakat

Pemerintah Tasikmalaya telah menggelar 110 sesi audiensi dengan warga sepanjang tahun 2025 di berbagai SKPD. Wakil Wali Kota Diky Candra mengkritik kinerja camat dan lurah yang dianggap kurang efektif dalam mengatur masyarakat.

Sejak awal tahun ini, pemerintah kota sering menerima ulasan warga melalui audiensi, meliputi topik anggaran, keuangan, infrastruktur, lingkungan, tata ruang, serta layanan pendidikan dan kesehatan. Hanafi, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan, membahas data tersebut dalam rapat evaluasi kinerja triwulan III di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Kamis (30/10/2025).

Menurut Hanafi, total audiensi mencapai 110 kali, dengan isu beragam seperti keuangan, pelayanan umum, lingkungan, organisasi sosial, tata ruang, pendidikan, dan kesehatan. Beberapa kritikan mungkin belum ditindaklanjuti dengan baik.

Dia menambahkan bahwa adanya banyak audiensi menunjukkan kebutuhan warga akan komunikasi yang lebih efektif dengan pemerintah. Namun, hal ini juga mengungkapkan masalah dalam komunikasi dan penanganan masalah di level pelaksanaan, terutama di instansi teknis.

Hadirin pada acara tersebut meliputi Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan, pejabat tingkat tinggi, camat, dan kepala bagian. Forum ini yang seharusnya untuk evaluasi internal justru menjadi tempat refleksi atas berbagai isu yang belum teratasi di lapangan.

Wakil Wali Kota Diky Candra menambahkan bahwa banyaknya audiensi dan aksi protes kemungkinan terjadi karena masalah di tingkat dasar belum terselesaikan. “Jika demo-demo sampai ke sini, ke Pak Wali, itu karena belum selesai di tingkat bawah. Mungkin di tataran bawah belum terkondisikan. Lurah dan camat, tolong ya. Padahal pembinaan sederhana tapi banyak yang kosong,” katanya dengan tegas.

Data terbaru menunjukkan bahwa pentingnya pembinaan di tingkat desa dan kecamatan untuk mencegah adanya ketidakpuasan masyarakat yang berdampak pada adanya audiensi dan protes. Studi kasus menunjukkan bahwa daerah dengan pembinaan yang kuat dari camat dan lurah cenderung memiliki tingkat keberhasilan program pemerintah yang lebih tinggi.

Selain itu, infografis tentang kinerja pemerintah lokal menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara warga dan pemerintah dapat meningkatkan kepuasan masyarakat. Analisis menunjukkan bahwa daerah dengan saluran komunikasi yang terbuka dan responsif memiliki tingkat aduan yang lebih rendah.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kota Tasikmalaya perlu meningkatkan koordinasi antara instansi teknis dan tingkat lokal. Pembinaan yang lebih intensif kepada camat dan lurah juga diperlukan agar mereka dapat memahami kebutuhan warga dengan lebih baik. Dengan demikian, pemerintah dapat merespons kritik dengan lebih efektif dan meningkatkan kualitas layanan publik.

Kinerja pemerintah lokal sangat tergantung pada keterlibatan dan kerjasama seluruh elemen masyarakat. Dengan kerjasama yang erat, masalah-masalah di lapangan dapat ditangani dengan lebih baik, dan kota Tasikmalaya akan terlihat lebih maju dan teratur. Jaga komunikasi yang terbuka dan tanggapan yang cepat, sehingga masyarakat merasa diperdengarkan dan dihargai.

Baca juga Berita lainnya di News Page