Pemetaan Jejak Sudut Kompas, Dari Kelompok Penyelamatan Jadi Komunitas Pecinta Alam

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Lacak Jejak Sudut Kompas (LJSK) adalah komunitas yang mengeksplorasi alam dengan fokus pada sosial dan edukasi. Mulanya dari pelatihan mountaineering dan simulasi operasi SAR di Pegunungan Sawal, Ciamis, Jawa Barat, tahun 2014. Materi pelatihan memberikan landasan bagi peserta untuk mempelajari alam secara langsung.

Pada tahun berikutnya, season 2 berlangsung dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Melihat potensi anggota, Alan Jungle dan timnya memutuskan untuk mengubah LJSK menjadi organisasi resmi. Dengan tagline Adventure for Science Community, komunitas ini mengemban empat pilar utama: petualangan, edukasi, bakti sosial, dan kemanusiaan.

Beberapa kegiatan yang pernah diadakan LJSK antara lain Survival Techno, Latihan Bersama Survival, dan Simulasi OPSAR Gunung Hutan. Di sisi sosial, mereka aktif melakukan Catling (cat keliling) di sekolah, musala, dan menara masjid di daerah terpencil. Selain itu, LJSK juga terlibat dalam konservasi lingkungan dan misi kemanusiaan seperti operasi pencarian di berbagai wilayah atau situasi bencana.

Hingga saat ini, LJSK terdiri dari lima generasi dengan total 46 anggota, dipimpin oleh Asep Koharudin (Angox’s) dan dibina oleh Alan Jungle. Komunitas ini melihat tren mendaki gunung yang populer di kalangan pemuda, namun sering dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup. Agung Nugraha, pengurus LJSK, mengingatkan bahwa banyak pendaki yang hanya ikut tren demi eksistensi di media sosial tanpa memahami ilmu pendakian, sehingga sering terjadi kecelakaan bahkan kematian.

Kegiatan di alam terbuka memang berisiko, baik dari segi objektif maupun subjektif. Oleh karena itu, LJSK membuka kesempatan bagi pemuda untuk bergabung dan belajar agar lebih aman dalam berpetualang. Sebab, tidak ada pendaki yang sudah terlatih, yang ada hanya pendaki yang terus berlatih.

Pelayanan kepada lingkungan dan masyarakat menjadi prioritas utama komunitas ini. Melalui kegiatan-kegiatan yang dijalankannya, LJSK berusaha untuk membina generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya konservasi dan kegiatan alam yang aman.

LJSK telah berhasil membina puluhan anggota yang tidak hanya jago dalam mendaki, tetapi juga berbudi pekerti luhur. Dengan semangat bakti sosial dan kemanusiaan, komunitas ini terus berjuang untuk menjaga kelestarian alam dan menginspirasi lebih banyak orang untuk berpetualang dengan bijak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan