Sushila Karki Dilantik Menjadi Perdana Menteri Sementara Nepal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sushila Karki, mantan kepala Mahkamah Agung Nepal, telah resmi dilantik sebagai perdana menteri negara tersebut. Pelantikan ini terjadi setelah gelombang protes besar-besaran yang mendesak penggantian pemerintah berakhir dengan sukses. Presiden Ram Chandra Paudel mengucapkan selamat dan menyampaikan harapan bahwa Karki akan membawa kejayaan bagi negara.

Karki terpilih sebagai calon perdana menteri oleh generasi muda Nepal, yang dikenal sebagai Gen Z. Perwakilan demonstran dari generasi tersebut mengungkap dukungan mereka pada Kamis (11/9/2025), setelah aksi massa yang dipimpin mereka berhasil mengakhiri masa jabatan Perdana Menteri KP Sharma Oli.

Sementara itu, situasi di Nepal semakin memburuk. Korban jiwa dalam unjuk rasa yang terkait kekerasan telah mencapai 51 orang. Ribuan narapidana juga memanfaatkan kerusuhan untuk lolos dari penjara, dengan lebih dari 12.500 tersangka masih dalam pengungsian.

Protes dimulai sebagai respons terhadap pembatasan media sosial, yang dibatalkan pada Senin (8/9) malam. Namun, unjuk rasa tidak reda, malah meluas menjadi kritik lebih luas terhadap pemerintah dan tuduhan korupsi.

Kondisi semakin tidak terkendali ketika polisi Nepal memakai senjata api terhadap demonstran, menewaskan beberapa orang. Amnesty International mengonfirmasi penggunaan peluru tajam dalam penyelesaian kerusuhan. Demonstran marah dengan kematian rekan-rekan mereka, lalu melanjutkan aksi dengan membakar rumah pejabat dan gedung parlemen.

Perdana Menteri Oli mengundurkan diri pada Selasa (9/9), tetapi langkah tersebut tidak memadamkan kemarahan rakyat. Militer pun diundang untuk mengendalikan situasi, dengan jam malam diberlakukan di ibu kota Kathmandu. Tentara melakukan patroli dan mengawal pos pemeriksaan di jalan utama. Warga diimbau untuk tetap di rumah dan menghindari perjalanan yang tidak penting.

Sedangkan militer Nepal telah menangkap 27 orang terkait tindak kekerasan dan penjarahan selama demo. 31 senjata api juga berhasil disita. Ada kekhawatiran dari pihak demonstran dan militer bahwa aksi tersebut telah ditunggangi oleh unsur-unsur penyusup.

Menjalani perubahan dengan bijak adalah kunci untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. Nepal saat ini menghadapi ujian besar, tetapi dengan keberanian dan kesatuan, negara ini bisa bangkit dari kesulitan ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan