Kemlu Berusaha Mencegah Korban Warga Indonesia di Kerusuhan Demo Nepal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah menegaskan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Nepal. Dari total 134 WNI yang berada di negara tersebut, semua berstatus aman dan siap untuk dikembalikan ke Indonesia.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengungkapkan hal ini kepada media setelah melakukan penyambutan tim tugas dari Satgas Garuda Merah Putih di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada hari Sabtu (13/9/2025). Namun, ia juga menambahkan bahwa sebagian delegasi Indonesia tertangkap dalam kerusuhan saat menginap di salah satu hotel yang menjadi target kerusuhan. Namun, mereka berhasil dievakuasi dengan selamat ke lokasi yang lebih aman.

Kemlu telah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Kathmandu untuk mengkoordinasikan pelindungan terhadap warga Indonesia di Nepal. Dari jumlah WNI tersebut, 78 orang sedang berada di Nepal untuk kegiatan singkat seperti conferensi internasional dan pariwisata, sementara sisanya berstatus menetap. Judha Nugraha pastikan bahwa semua WNI di Nepal terus mendapatkan perlindungan penuh dari pemerintah Indonesia. Kemlu juga telah menyiapkan skema kontijensi sebagai langkah preventif jika terjadi eskalasi kerusuhan.

Situasi di Nepal saat ini masih dinilai cenderung aman, meski pemerintah Indonesia tetap siap merespon berbagai kemungkinan untuk menjaga keamanan warganya.

Terbaru, data menunjukkan bahwa kerusuhan di Nepal sering terjadi akibat ketidakpuasan sosial dan politik, mempengaruhi stabilitas wisatawan asing. Studi kasus menunjukkan bahwa negara dengan tingkat ketidakstabilan politik seperti Nepal perlu meningkatkan koordinasi internasional untuk memastikan keselamatan warga asing. Infografis terkini juga menunjukkan bahwa kerusuhan masa lalu sering terjadi di area terpadu wisata, sehingga evakuasi cepat menjadi kunci utama dalam pelestarian jiwa.

Dalam menghadapi tantangan global seperti ini, soliditas dan keamanan tetap menjadi prioritas utama bagi negara-negara yang memiliki warganya di luar negeri. Kesiapsiagaan dalam menghadapi krisis merupakan kunci untuk menjamin kemanapun dan kelancaran mobilitas warga di luar negeri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan