Sidang Darurat DK PBB Akibat Serangan Drone Rusia ke Polandia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Dengan permintaan dari Polandia, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan rapat darurat untuk membahas pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Polandia. Informasi ini dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Polandia pada hari Kamis, 11 September 2025.

Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana Polandia bersama sekutu NATO menembak jatuh beberapa drone Rusia yang melanggar wilayah udara mereka pada Rabu, 10 September.

Peristiwa ini menjadi kali pertama sebuah negara anggota NATO secara langsung terlibat dan menghancurkan aset militer Rusia di wilayah mereka sejak perang di Ukraina dimulai.

Sejak Selasa malam, pemerintah Polandia telah mengidentifikasi beberapa pesawat nirawak atau drone yang berasal dari Rusia masuk ke wilayah udara negara mereka. Perdana Menteri Donald Tusk mempertimbangkan kegiatan ini sebagai “provokasi besar-besaran.”

“Ini adalah kasus pertama pesawat nirawak Rusia ditembak jatuh di wilayah negara anggota NATO, oleh karena itu semua sekutu kami memandang situasi ini dengan sangat serius,” kata Tusk setelah rapat darurat di Warsawa. “Kita harus, tanpa ragu-ragu, bersiap menyambut berbagai skenario yang mungkin terjadi.”

Menurut laporan yang dirilis oleh Tusk, jumlah pelanggaran wilayah udara mencapai 19 kali sejak Selasa malam. Kebanyakan dari pesawat nirawak ini masuk ke Polandia dari arah Belarus. Tiga pesawat nirawak berhasil ditembak jatuh, dan kemungkinan ada yang keempat juga.

Di kota Wyryki, Polandia timur, bagian atap sebuah rumah terpengaruh oleh puing-puing dari pesawat nirawak yang ditembak jatuh. Tidak ada korban jiwa dilaporkan. Empat bandara di Polandia sempat menghentikan operasinya, namun kini telah dibuka kembali.

“Faktanya, pesawat nirawak tersebut mengganggu keamanan, dan ketika ditembak jatuh, hal ini memengaruhi situasi politik,” ujar Tusk. Sebagai tanggapan, Polandia telah secara resmi meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 Perjanjian NATO, yang mengatur konsultasi dengan sekutu jika salah satu anggota merasa terancam.

Dalam sebuah studi kasus yang relevan, analisis menunjukkan bahwa insiden seperti ini dapat meningkatkan ketegangan di antara Rusia dan NATO, terutama dengan adanya dukungan yang kuat dari sekutu Polandia dalam menghadapi ancaman keamanan.

Saat ini, situasi masih dipantau oleh berbagai pihak, dan tindakan berikutnya dari NATO dan Rusia akan menjadi titik perhatian utama. Kejadian ini mengingatkan kita tentang pentingnya peran organisasi internasional dalam mempertahankan ketertiban dunia dan menjaga stabilitas di kawasan strategis.

Ketika dunia menghadapi tantangan seperti ini, penting untuk mengamankan keamanan bersama dan menjaga hubungan diplomasi agar tidak runtuh. Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama, kita dapat menghindari konfrontasi lebih lanjut dan mencari solusi yang damai.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan