Bos PSN Yakin Satelit Nusantara Lima Akan Meluncur Hari Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta
Upaya peluncuran Satelit Nusantara Lima (SNL) tertunda tiga kali karena kondisi cuaca yang kurang ideal. Kini, pada Kamis malam (11/9/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (12/9/2025) WIB, SpaceX akan mencoba untuk keempat kalinya mengantarkan satelit milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ke orbit.

Adi Rahman Adiwoso, CEO PSN, tampak percaya diri. Pasalnya, menurut laporan dari 45th Weather Squadron Space Launch Delta 5, kondisi cuaca jauh lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya. “Kali ini peluangnya jauh lebih besar. Saya sangat berharap semuanya berjalan lancar,” ujarnya di Rosen Center, Orlando.

Faktor cuaca dan pemeriksaan teknis menjadi penyebab penundaan sebelumnya. Pada dua upaya awal, cuaca buruk mengurangi peluang sukses menjadi hanya 50-70%. “Kemarin masih di ambang batas, tetapi pagi ini 45th Weather Squadron melaporkan kemungkinan pelanggaran cuaca turun jadi 40%. Awan sudah tidak terlalu rapat, dan kecepatan angin juga rendah. Jadi, peluangnya cukup bagus,” jelas Adi merujuk pada laporan cuaca.

Dari sisi teknis, semua sistem sudah siap. Masalah bahan bakar yang sempat bermasalah setelah pembatalan sebelumnya juga telah teratasi. “Itu sebenarnya tidak kritis, hanya butuh waktu untuk diperbaiki. Namun sebelumnya, cuaca juga tidak mendukung dan jadwalnya berantakan,” katanya.

Adi tidak mempermasalahkan tiga kali penundaan. Menurutnya, lebih baik menunggu hingga segalanya siap daripada harus mempersiapkan ulang satelit. “Proses pembuatannya sudah lama, jadi menunggu satu atau dua hari bukan masalah besar. Bayangkan jika harus menunggu dua tahun lagi, itu baru bikin pusing,” ujarnya sambil tertawa.

Ia tetap yakin SNL akan berhasil mengudara dan bahkan membagikan tradisi keberuntungan dari Kennedy Space Center. “Di sini, ada kepercayaan bahwa melihat buaya sebelum peluncuran membawa hoki,” ujarnya, merujuk pada simbol keberuntungan lokal di Florida.

Peluncuran akan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX, lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Jendela peluncuran terbuka pukul 19.58-21.58 WIB (06.58-08.58 WIB, Jumat 12 September 2025).

SNL adalah satelit komunikasi geostasioner berbasis platform Boeing 702MP dengan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), menawarkan bandwidth lebih dari 160 Gbps. Posisinya di orbit 113° Bujur Timur akan menjangkau Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Dilengkapi 101 spot beam Ka-band, satelit ini diharapkan memperluas jangkauan internet di Indonesia. Proyek senilai Rp7-7,5 triliun ini dirancang untuk beroperasi lebih dari 15 tahun mulai 2026.

Ini menjadi tonggak penting bagi industri satelit nasional. Sebagai operator swasta pertama sejak 1991, PSN telah meluncurkan Nusantara Satu (2019) dan Nusantara Tiga (2023). Kehadiran SNL memperkuat posisi PSN sebagai penyedia kapasitas satelit terbesar di Asia Tenggara.

“SNL adalah bukti nyata komitmen kami meningkatkan konektivitas digital Indonesia,” tegas Adi. Masyarakat dapat menyaksikan peluncuran langsung melalui YouTube resmi PSN dan SpaceX. Semoga cuaca mendukung dan misi ini sukses membawa kemajuan teknologi ke seluruh penjuru negeri.

Peluncuran satelit dengan teknologi canggih seperti SNL membuka peluang besar bagi pengembangan infrastruktur digital di kawasan. Dengan peningkatan kapasitas internet, daerah terpencil akan semakin terhubung, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Industri 4.0 membutuhkan konektivitas yang stabil, dan SNL menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Melihat kesuksesan peluncuran satelit sebelumnya, seperti Nusantara Satu yang masih beroperasi optimal, harapan untuk SNL semakin tinggi. Inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia tetapi juga negara tetangga di Asia Tenggara.

Momen ini mengingatkan pentingnya investasi dalam teknologi luar angkasa untuk masa depan yang lebih terhubung. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan swasta, Indonesia bisa menjadi pemain utama di industri satelit global. Langkah ini membuktikan bahwa kemajuan teknologi tidak harus selalu bergantung pada pihak asing, tetapi bisa diciptakan melalui kolaborasi dan inovasi lokal.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan