Emiten Membagikan Kinerja, Ketua Bursa Meminta Investor Jauhkan Diri dari Rumor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai serangkaian pubex atau pemaparan kinerja bagi puluhan emiten, yang berlangsung dari hari ini, Senin (8/9/2025), hingga Jumat (12/9/2025). Dalam acara ini, 44 perusahaan yang terdaftar di BEI akan menyampaikan informasi kinerja dan rencana strategis ke depan.

Iman Rachman, Direktur Utama BEI, menyatakan bahwa pubex ini menjadi media yang efektif bagi investor untuk memahami performa perusahaan serta mencermati rencana jangka panjang dari emiten. Ia juga menekankan pentingnya agar para investor tetap bijak dalam membedah informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar rumit atau berita yang tidak terverifikasi.

“Acara public expose live 2025 dapat memperluas dan mendalami distribusi informasi kepada investor, sehingga masyarakat bisa membuat keputusan investasi yang lebih matang dan tidak mudah terserang rumor atau berita yang tidak bisa diandalkan,” katanya dalam sambutannya secara virtual, Senin (8/9/2025).

Selain itu, Iman menambahkan bahwa perkembangan teknologi dan inovasi digital telah mendorong peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia. Enam tahun lalu, jumlah investor hanya sekitar 2,4 juta, namun kini telah melonjak menjadi lebih dari 18 juta hingga akhir Agustus 2025.

“Kini, jumlah investor pasar modal telah mencapai lebih dari 18 juta,” ujarnya.

Di sisi lain, Eddy Manindo Harahap, Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, menunjukan optimisme terhadap kinerja pasar modal domestik meski tengah menghadapi gesekan ekonomi dan geopolitik global. Pada akhir Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertinggi di level 8.022 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 14.377 triliun.

OJK juga telah menyetujui 144 pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum hingga 29 Agustus 2025, dengan total nilai emisi sebesar Rp 167,92 triliun. Dari jumlah tersebut, 16 halaman merupakan emiten baru, yang terdiri dari 14 emiten saham dan 2 emiten efek bersifat utang atau sukuk.

Peningkatan jumlah investor dan aktivitas pasar modal menunjukkan dinamika yang positif, namun investasi selalu memerlukan kejelasan informasi dan analisis yang cermat. Peluang dalam pasar modal terus terbuka, namun investasi yang bijak dan terinformasi adalah kunci untuk mengekstraksi manfaat maksimal.

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berperan sebagai wadah utama untuk memperkuat transparansi dan edukasi bagi investor, memastikan pasar modal dapat berkembang dengan sehat dan produktif. Dengan informasi yang akurat dan rencana jangka panjang dari emiten, investor dapat membuat keputusan yang lebih strategis dan mengurangi risiko yang tak terapung.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan