Pria Tewas Dikeroyok Setelah Dituduh Mencuri di Pasar Ketapang Kalbar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, seorang pria bernama Riko, berusia 20 tahun dengan alias Tiger, mengalami tragis akibat diampuki oleh massa. Orang tersebut diduga menderita gangguan jiwa (ODGJ). Insiden itu terjadi setelah dia dituduh melakukan pencurian di pasar setempat. Kapolsek Kendawangan, AKP Risky Arifianto, menginformasikan bahwa tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah diamankan oleh pihak berwajib. Informasi ini dilaporkan melalui detikKalimantan pada Selasa, 2 September 2025.

Keroyokan tersebut terjadi pada Jumat, 22 Agustus. Ibu korban, berusia 43 tahun dengan identitas disembunyikan, melaporkan kejahatan ini kepada polisi. Namun, berdasarkan hasil investigasi lebih lanjut, tujuh individu, yaitu R (19), W (22), J (26), ALD (20), ALA (19), N (29), dan H (19), dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Riko dikeroyok oleh massa setelah dituduh mencuri di Pasar Kendawangan. Setelah ditangkap, dia disiksa hingga kehilangan kesadaran. Walaupun dibawa ke Puskesmas Kendawangan, korban meninggal dunia pada hari berikutnya. Polisi juga menyita beberapa bukti meliputi tali yang digunakan untuk mengikat korban, pakaian korban, hasil visum, dan rekaman video saat insiden pengeroyokan berlangsung.

Sementara itu, pihak penyidik mempertimbangkan kemungkinan penambahan tersangka lain. Saat ini, semua tersangka telah ditahan di Mapolres Ketapang atas tuduhan Pasal 170 Ayat (2) ke-3 KUHP, yaitu pengeroyokan yang menyebabkan kematian. Kasus ini menimbulkan perhatian publik tentang penanganan terhadap orang dengan gangguan jiwa dan pengawasan massa dalam menghadapi tindak kriminal.

Kasus ini mengingatkan bahwa penanganan masalah keamanan dan hak asasi manusia harus diambil serius. Kejadian semacam ini harus dicegah dengan peningkatan kesadaran masyarakat dan penegakkan hukum yang tegas terhadap semua pihak yang terlibat. Semoga insiden ini menjadi pelajaran bagi komunitas untuk lebih bijaksana dalam menanggapi situasi yang sensitif, terutama terhadap individu yang memerlukan perlindungan dan perhatian khusus.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan