Mengenal cara membuat prompt untuk AI membantu alat ini memahami tujuan Anda dengan lebih baik. Prompt yang baik menyajikan instruksi yang jelas dengan struktur, konteks, dan petunjuk tepat, apapun maksudnya: membuat konten, membuat ringkasan dari teks panjang atau menjawab masalah tertentu.
Prompt yang efektif dimulai dengan tujuan yang jelas, berisi konteks yang relevan, dan menjelaskan hasil yang diinginkan. Modifikasi kecil pada prompt, misalnya mengatur nada penulisan, format, atau membagi tugas menjadi beberapa tahap, bisa memberikan perbedaan besar pada output yang dihasilkan oleh AI.
Dengan strategi yang tepat, Anda bisa membuat prompt yang sesuai kebutuhan dan menghasilkan output yang lebih optimal. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara menulis prompt untuk AI yang efektif, lengkap dengan contoh, template, dan skenario praktis yang dapat diaplikasikan.
Memahami cara membuat prompt yang efektif memulai dari mengidentifikasi tujuan Anda dengan jelas. Sebelum menulis perintah apa pun, pastikan Anda mengetahui apa yang harus dilakukan oleh AI: menulis teks, mencari ide, menjelaskan konsep, atau membantu membuat alat seperti website atau software.
Dengan menetapkan tujuan sejak awal, Anda bisa menghindari hasil yang tidak relevan atau terlalu umum. Model AI bekerja dengan optimal ketika mereka paham tugas yang diberikan jelas. Bayangkan Anda sedang memberi instruksi kepada asisten, semakin spesifik petunjuk Anda, semakin baik hasilnya.
Contohnya seperti ini:
❌ Permintaan yang tidak jelas: “Bantu saya mengatur situs web saya.”
✅ Permintaan yang jelas dengan tujuan spesifik: “Berikan 5 judul homepage untuk portofolio profesional saya tentang pengembangan web.”
Perintah kedua memberikan arahan yang spesifik kepada AI, sekaligus menyertakan konteks dan tujuannya. Contoh ini menunjukkan bahwa prompt yang baik membantu menghemat waktu dengan memberi tahu AI apa yang harus dilakukan secara tepat.
Prompt yang efektif juga bisa memberikan informasi lebih rinci ketika dikombinasikan bertambah Casablanca dengan cara mencatur struktur prompt dengan lebih baik atau membagi tugas menjadi beberapa langkah kecil, hasil yang dihasilkan AI akan jauh lebih akurat dan sesuai konteks.
Penambahan latar belakang dan konteks yang jelas mempengaruhi efektivitas prompt. Dengan menyertakan konteks, AI dapat memahami maksud Anda, audiens, dan gaya atau peran yang harus diikuti dalam jawaban. Tanpa konteks, hasil yang dihasilkan bisa terlalu umum atau tidak sesuai meskipun tujuan sudah jelas.
Salah satu cara efektif untuk memberikan konteks adalah dengan menambahkan peran ke dalam prompt Anda. Misalnya, minta AI untuk bertindak sebagai ahli pemasaran, editor konten profesional, atau mentor tentang topik tertentu. Anda juga bisa menentukan audiens target seperti “untuk pemilik UKM”, “untuk siswa Sekolah Menengah Atas”, atau “untuk pembaca awam”. Trik sederhana ini membantu AI menyesuaikan nada tulisan, kata-kata, dan gaya bahasa.
Berikut contoh singkat:
❌ Tanpa konteks: “Berikan saya tips menulis email.”
✅ Dengan konteks: “Aku inginmu bertindak sebagai ahli copywriting. Berikan 5 tips menulis email yang efektif agar pengunjung menjadi pelanggan.”
Versi kedua lebih efektif karena memberikan konteks tentang peran (ahli copywriting) dan tujuan (mendorong pengunjung menjadi pelanggan). Hasilnya akan lebih relevan dan bermanfaat, sesuai dengan prinsip utama penulisan prompt yang efektif.
Ingat, semakin banyak dan relevan konteks yang Anda berikan, semakin tidak memerlukan AI untuk menebak maksud Anda, dan hasil yang didapatkan akan lebih akurat.
Prompt yang kurang jelas akan menghasilkan jawaban yang juga tidak jelas pula. Salah satu penyebab AI memberikan respons yang tidak memuaskan adalah karena instruksi yang diberikan tidak cukup mendetail. Jika AI tidak tahu secara spesifik apa yang Anda minta, sistem akan menebak-nebak hasilnya, yang tidak selalu sesuai dengan kesempatan Anda.
Jelaskan dengan mendetail apa yang Anda butuhkan, seperti jumlah hasil yang diharapkan, format yang diinginkan, dan gaya penulisannya. Penjelasan ini membantu AI fokus dan memahami konteks perintah Anda lebih baik.
Contoh berikut ini memperjelas perbedaan:
❌ Perintah yang tidak jelas: “Bantu aku menulis konten untuk media sosial.”
✅ Perintah yang spesifik dan langsung: “Buat 3 caption Instagram pendek untuk toko roti yang menjual menu spesial weekend. Gunakan nada yang ceria dan tambahkan emoji terkait makanan.”
Perintah kedua jauh lebih efektif karena menyertakan informasi lengkap: jumlah caption (3), platform yang diinginkan (Instagram), nada penulisan (ceria), dan elemen gaya (emoji).
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lengkapi prompt Anda dengan memperkecil lingkupnya dan arahkan AI seperti mendorong rekan kerja manusia. Semakin jelas arahannya, semakin akurat hasil yang akan diperoleh.
Prompt yang baik tidak hanya berisi perintah, tetapi juga menjelaskan seperti apa hasil akhir yang diinginkan. Semakin detail Anda mendeskripsikan format, nada, atau struktur yang diharapkan, semakin besar kesempatan untuk mendapatkan jawaban yang sesuai sejak percobaan pertama.
Anda bisa meminta AI untuk menjawab berupa daftar poin, paragraf lengkap, daftar bernomor, tabel, atau gaya penulisan tertentu. Tambahkan juga nada penulisan (misalnya santai, formal, persuasif) dan panjang teks (misalnya tiga kalimat atau belum mencapai 100 kata) agar hasil yang dihasilkan lebih tepat.
Contohnya seperti berikut:
✅ Prompt: “Buat 5 judul artikel yang terdiri dari satu kalimat mengenai tren SEO tahun 2025. Gunakan nada informatif tetapi tetap menarik.”
Prompt ini efektif karena mencakup format (5 judul), topik (tren SEO 2025), batasan panjang (satu kalimat), dan nada tulisan (informatif tetapi tetap menarik). Semua elemen penting sudah disebutkan, jadi AI bisa langsung memahami tujuan yang dimaksud.
Selalu mulailah prompt Anda dengan menjelaskan secara spesifik hasil yang ingin dicapai. Cara ini akan menghemat waktu agar tidak perlu konstant revisi dan membantu AI memberikan jawaban yang lebih akurat sejak awal.
Jika tugas Anda terdiri dari banyak bagian, jangan langsung meminta AI selesaikan semua sekaligus. Sebaliknya, bagi tugas tersebut menjadi beberapa langkah kecil. Jika prompt terlalu panjang atau berisi banyak permintaan, hasil yang didapat mungkin acak, kurang konsisten, atau melewatkan detail penting.
Metode ini disebut prompt chaining (rantai prompt), yang memecah satu tujuan besar menjadi beberapa perintah kecil yang saling berhubungan. Setiap langkah mengembangkan hasil dari langkah sebelumnya, sehingga alurnya lebih fokus dan hasil akhirnya lebih rapi.
Contoh sederhana tentang prompt chaining sebagai berikut:
Langkah 1: “Buat kerangka artikel blog berjudul ‘Cara Memulai Bisnis Freelance’ untuk pemula.”
Langkah 2: “Gunakan kerangka tadi dan tulis bagian pendahuluan dengan nada yang memotivasi, maksimal 100 kata.”
Langkah 3: “Sekarang tulis bagian pertama: Memilih Niche untuk Freelancer Pemula. Buat bagian ini mudah dipahami oleh pembaca utama dan sertakan 3 contoh.”
Dengan memandu AI secara langkah demi langkah, hasil yang dihasilkan akan lebih terstruktur, memiliki alur yang jelas, dan jumlah revisinya pun lebih sedikit.
Jika Anda ingin menghasilkan output yang lebih kompleks seperti laporan, halaman pemberian, atau skrip video, teknik pemisahan prompt ini adalah cara yang paling efektif untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan berkualitas.
Prompt AI yang sudah dirancang dengan baik tidak selalu menghasilkan output yang sempurna pada saat pertama, dan hal ini wajar. Menulis prompt termasuk dalam proses iteratif, jadi jangan ragu untuk mencoba, meninjau, dan memperbaiki prompt Anda.
Jika hasil yang didapatkan belum memuaskan, Anda bisa memberi instruksi lanjutan. Sebagian besar alat AI dapat merespon revisi cepat dengan baik, misalnya:
- “Buat versi yang lebih singkat.”
- “Tulis ulang dengan gaya yang lebih santai.”
- “Tambahkan contoh konkret di setiap poin.”
- “Ubah ke bentuk tabel yang membandingkan kelebihan dan kekurangan.”
Perubahan kecil seperti ini sering lebih efektif daripada menulis ulang prompt dari awal. Jika Anda menemukan pola hasil yang terlihat terlalu umum atau berulang, baru ubah prompt utama agar lebih spesifik.
Anggap proses ini seperti mengedit naskah. Setiap revisi membantu memperbaiki hasilnya sedikit demi sedikit. Seiring waktu, Anda akan memiliki intuisi yang lebih tajam tentang hal-hal yang membuat prompt lebih efektif, serta bagaimana memperbaikinya ketika hasilnya tidak sesuai.
Dengan terus meninjau dan memperbaiki prompt Anda, hasil yang didapatkan akan lebih relevan, konsisten, dan efisien, tanpa menghabiskan waktu untuk memperbaiki hal-hal yang bisa dihindari sejak awal.
Setelah memahami langkah-langkah dasar menulis prompt AI, Anda bisa mulai menerapkan teknik yang lebih canggih untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Strategi ini diadaptasi dari praktik prompt engineering dan sangat berguna jika Anda ingin hasil yang konsisten serta dapat diulang untuk tugas yang lebih kompleks.
Beberapa metode yang terbukti efektif antara lain:
- Memberi AI peran atau persona tertentu, misalnya “Aku inginmu menjadi seorang desainer UX profesional.”
- Menyediakan contoh referensi untuk membantu AI memahami nada, format, atau struktur yang diinginkan Anda.
- Menggunakan prompt chaining untuk membuat konten panjang atau menyelesaikan masalah secara bertahap.
- Menentukan batasan yang jelas, seperti jumlah kata, tingkat keterbacaan, atau sudut pandang.
Menggabungkan beberapa teknik prompt engineering akan memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya menggunakan satu metode. Misalnya, menggabungkan prompt peran dengan format tertentu dan pertanyaan lanjutan membantu AI memahami konteks secara lebih akurat, tetapi tetap fleksibel dalam menghasilkan output.
Teknik-teknik ini memerlukan latihan, tetapi sangat efektif dalam membantu meningkatkan cara Anda menggunakan AI untuk menulis, membuat kode, merencanakan proyek, atau tugas lainnya.
Menjadi seorang prompt engineer memerlukan pemahaman yang baik tentang cara kerja model AI dan bagaimana berkomunikasi dengan mereka secara efektif. Anda perlu menggabungkan kreativitas, logika, dan kemampuan berbahasa untuk merancang prompt yang menghasilkan output konsisten dan berkualitas.
Mulai dengan mempelajari dasar-dasarnya: tulis instruksi dengan jelas, coba berbagai format, dan sempurnakan prompt berdasarkan hasil yang Anda dapatkan. Dengan terus berlatih, Anda akan semakin ahli dalam mengenali pola perilaku AI, meminimalkan kesalahan, dan meningkatkan hasilnya melalui struktur dan pengulangan yang tepat.
Anda tidak harus ahli coding, tetapi sebaiknya memahami kemampuan dan batasan AI agar bisa menulis prompt yang efektif. Profesi ini sering kali berkaitan dengan pengembangan produk, analisis data, dan pengalaman pengguna, menjadikannya salah satu skill yang sangat dicari di berbagai industri.
Setiap alat AI memiliki tujuan, desain, dan karakteristik yang berbeda. Penulisan prompt untuk chatbot tidak sama dengan penulisan prompt untuk generator gambar atau alat AI yang membuat ringkasan teks panjang. Setiap model memiliki keunggulan, gaya output, dan kebiasaan tersendiri.
Berikut adalah panduan ringkas untuk menyesuaikan prompt dengan jenis alat yang digunakan:
ChatGPT (OpenAI)
ChatGPT bekerja dengan baik jika diberi instruksi yang detail, termasuk peran, nada, dan format hasil yang diinginkan. Anda juga bisa menambahkan batasan seperti jumlah kata atau gaya bahasa.
Contoh Prompt:
“Aku inginmu bertindak sebagai coach karir. Buat ringkasan LinkedIn 100 kata untuk lulusan jurusan pemasaran yang baru melamar ke perusahaan teknologi. Gunakan nada penulisan percaya diri, ramah, menarik, dan profesional.”
Untuk hasil yang lebih konsisten, Anda juga bisa membuat versi custom GPT dengan instruksi tetap sesuai kebutuhan spesifik Anda.
Midjourney dan DALL·E (generator gambar)
Model generator gambar seperti Midjourney dan DALL·E (yang kini juga terintegrasi di ChatGPT) memerlukan deskripsi visual yang rinci. Semakin spesifik Anda menjelaskan subjek, suasana, pencahayaan, warna, dan gaya gambar, semakin akurat output yang dihasilkan.
Contoh Prompt:
“Buat visual potret close-up robot dengan tekstur logam yang reflektif dalam pencahayaan neon, gaya cyberpunk, latar belakang gelap, dan fokus yang tajam.”
Alat seperti ini tidak membutuhkan kalimat lengkap, tetapi deskripsi yang jelas dan menyertakan sebanyak mungkin karakteristik visual yang diinginkan.
Claude dan Gemini
Alat seperti Claude dan Gemini lebih unggul dalam penalaran mendalam, memahami konteks panjang, dan mengelola tugas yang terstruktur. Keduanya cocok untuk meringkas artikel, membandingkan ide, atau menghasilkan output bertahap.
Contoh Prompt:
“Rangkum poin-poin utama dari artikel dalam dokumen ini tentang cara menulis prompt AI yang efektif. Sertakan ringkasan satu kalimat untuk setiap bagian utamanya.”
Untuk hasil terbaik, berikan konteks yang cukup panjang dan jelaskan format hasil yang Anda inginkan (misalnya dalam bentuk poin, daftar, atau paragraf singkat).
Hostinger Horizons
Berbeda dengan alat berbasis teks atau gambar, Hostinger Horizons adalah platform AI untuk membuat aplikasi berbasis web atau website dengan fungsi khusus sesuai input dari pengguna.
Untuk mendapatkan hasil optimal, jelaskan tujuan aplikasi web, audiens target, dan halaman atau fitur yang Anda inginkan. Berikut contoh prompt yang jelas dan sederhana:
Contoh Prompt:
“Buat aplikasi web sederhana untuk instruktur yoga. Aplikasi ini harus mencakup homepage, jadwal kelas, daftar harga, dan halaman kontak. Gunakan nada yang profesional, ramah, dan bijak.”
Hostinger Horizons dirancang untuk pengguna yang belum memiliki kemampuan coding, jadi Anda tidak perlu menambahkan detail teknis. Pandu prompt Anda seperti daftar kebutuhan yang ingin Anda sertakan dalam aplikasi web Anda; singkat, jelas, dan berorientasi pada tujuan.
Mempelajari cara membuat prompt AI yang baik tidak hanya tentang efisiensi waktu, tetapi juga cara mendapatkan hasil terbaik dengan usaha yang minimum. Prompt yang jelas dan terstruktur akan menghasilkan respon yang lebih akurat, alur kerja yang lebih cepat, dan revisi yang lebih singkat.
Baik untuk menulis konten, menyelesaikan masalah teknis, atau automasi tugas, prompt yang optimal memungkinkan Anda mengontrol output yang dihasilkan AI secara lebih tepat.
Semakin Anda terbiasa menulis prompt dan mempelajari hasilnya, semakin Anda memahami cara kerja setiap model AI untuk menyesuaikan perilakunya dengan kebutuhan Anda. Pada tahap ini, Anda bisa lanjut mempelajari teknik prompt tuning untuk menyesuaikan respon AI terhadap instruksi spesifik.
Dengan latihan yang terus-menerus, Anda akan memiliki insting alami untuk menulis prompt yang efektif guna membantu Anda bekerja lebih cepat, berpikir lebih kreatif, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih cerdas. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Baca Seputar Tutorial lainnya di Seputar Tutorial Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.