Paparan Mikroplastik dalam Air Hujan Jakarta Menurut Kemenkes

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah merespons penemuan mikroplastik dalam curah hujan di daerah ibu kota Jakarta, seperti yang diungkapkan dalam sebuah penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Walaupun ditemukan dalam skala lokal, isu ini diangkat sebagai perhatian serius oleh pihak berwenang karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

Dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, menjelaskan bahwa mikroplastik adalah partikel plastik mikroskopik yang dapat terbawa oleh angin dan turun bersama air hujan, khususnya di wilayah dengan tingkat pencemaran plastik yang tinggi. Dampaknya pada kesehatan dapat beragam, terutama jika partikel tersebut masuk ke saluran pernapasan.

Mikroplastik diketahui memiliki potensi sebagai karsinogen, yang berarti dapat menyebabkan kanker. Namun, tingkat risiko tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan. Paru-paru merupakan organ yang paling rentan terhadap dampak negatif ini, karena partikel mikroplastik dapat menumpuk dan menyebabkan peradangan atau kerusakan jaringan. Dalam jangka panjang, paparan berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan kronis dan penyakit lain yang lebih serius.

Untuk mencegah masalah ini, dr. Nadia mengajak masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat hujan turun. Selain itu, dia menyarankan untuk menghindari kegiatan langsung di bawah hujan jika tidak diperlukan.

Dr. Nadia juga menekankan bahwa penemuan mikroplastik bukan berarti seluruh hujan mengandung partikel tersebut. Hal ini bersifat situasional dan bergantung pada kondisi lingkungan. Namun, temuan ini menjadi pelajaran untuk meningkatkan kesadaran akan pencemaran plastik di sekitar kita.

Menurutnya, masalah mikroplastik tidak bisa ditangani hanya dari sisi kesehatan saja. Diperlukan kerja sama antar lembaga, termasuk pemerintah, instansi riset, dan komunitas lingkungan, untuk mengurangi pencemaran plastik di perkotaan. Kemenkes terus berkoordinasi dengan BRIN dan pihak terkait untuk menindaklanjuti hasil penelitian dengan langkah pencegahan yang komprehensif.

Upaya mengurangi sampah plastik di lingkungan perkotaan juga menjadi salah satu strategi pencegahan penyakit tidak menular, karena mikroplastik dapat menjadi ancaman baru bagi kesehatan di kota besar seperti Jakarta.

Setiap kebiasaan kecil yang kita lakukan kini memiliki dampak yang lebih besar daripada yang kita bayangkan. Mulai dari mengurangi penggunaan plastik hingga memakai masker saat hujan, setiap tindakan nousahamah memenuhi kedalamnya. Bukan hanya bagi kita, tetapi juga generasi mendatang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan