PKK Kota Tasikmalaya Berperan Aktif dalam Pencegahan Kekerasan Seksual

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kini tidak hanya berperan sebagai pelaksana kegiatan pemerintah, namun juga sebagai pemerhati dan pelindung dalam menyikapi isu kekerasan seksual. Data terbaru dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) menunjukkan adanya 170 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak antara Januari hingga Oktober 2025. Mayoritas kasus tersebut berkaitan dengan kekerasan seksual, baik di rumah maupun lingkungan pendidikan.

Angka mendesak ini menjadi perhatian serius bagi PKK, yang selalu terhubung erat dengan masyarakat. Di bawah kepemimpinan dr. Elvira Kamarrow Putri, PKK Kota Tasikmalaya berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Elvira, yang juga istri wali kota, menjelaskan bahwa PKK saat ini memperkuat pembinaan karakter melalui Pokja 1, dengan fokus pada pendidikan keluarga di era digital. Upayanya ini bertujuan untuk menurunkan angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Para kader PKK kini dilengkapi dengan keterampilan untuk mengenali tanda-tanda kekerasan serta memahami proses pelaporan ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Jika ada laporan yang masuk ke PKK, kami segera mendorong korban untuk melaporkan ke UPTD PPA dengan menjamin keamanan dan kerahasiaan,” katanya.

Untuk memperkuat kader, PKK bekerja sama dengan aktivis dan lembaga perlindungan perempuan seperti Direktur Taman Jingga. Kader diberi pelatihan praktis untuk memahami langkah preventif dan promotif dalam penanganan kekerasan seksual. Selain itu, PKK juga menggelar program “PKK Goes to School” di sekolah dasar, fokus pada edukasi anti-bullying dan anti-kekerasan seksual di kalangan remaja.

Menjaga kelangsungan keluarga dan pendidikan sebagai tempat yang aman adalah tantangan besar. PKK Kota Tasikmalaya telah menunjukkan komitmen nyata dalam mengubah peran mereka dari pelaksana menjadi pemerhati aktif. Dengan dukungan dari aktivis dan lembaga, mereka berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan dan anak. Setiap usaha pencegahan dan penanganan kekerasan seksual adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan