Di wilayah Bantul, video anjing-anjing yang diklaim akan dijual untuk dikonsumsi menjadi perhatian umum. Polisi segera melakukannya pada lokasi tersebut untuk mengecek informasi tersebut.
Terkait hal tersebut, akun Instagram @animals_hopeshelterindonesia mengungkapkan adanya aktivitas perdagangan anjing untuk konsumsi yang terus berjalan di sekitar Ganjuran, Parangtritis, dan daerah sekitarnya. Mereka meminta polisi segera bertindak agar tidak terjadi penyebaran rabies dan penyakit zoonosis lain yang dapat berdampak pada warga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akpol Bambanglipuro, AKP I Nengah Jeffry, mengonfirmasi adanya penjualan olahan daging anjing di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengunjungi lima tempat yang diduga menjual produk tersebut.
“Benar, pada malam hari kemarin kami sudah memeriksa lokasi penjualan tersebut,” ungkap Jeffry, seperti dilaporkan detikJogja. Namun, saat pemeriksaan, tidak ditemukan anjing seperti yang tersampaikan dalam video. Dalam rekaman video tersebut, terlihat beberapa anjing dibungkus karung dengan moncong terikat tali.
Meski demikian, Jeffry menuturkan kesulitan dalam menindak penjual tersebut. “Karena belum ada surat edaran yang melarang itu, tidak ada undang-undang atau peraturan yang menjadikan konsumsi daging anjing sebagai pelanggaran. Kami hanya bisa memberikan imbauan kepada masyarakat,” kata dia.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat diakses melalui tautan berikut.
Menurut data terbaru dari World Animal Protection, perdagangan anjing untuk konsumsi daging tetap menjadi isu global yang serius, dengan penyebaran rabies menjadi ancaman utama. Berbagai negara telah menerapkan larangan keras terhadap praktik ini, namun di beberapa daerah, seperti wilayah tertentu di Indonesia, masih ada praktik ilegal yang berlangsung.
Sedangkan, dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh University of Sydney, diketahui bahwa 80% populasi anjing di beberapa kawasan Asia digunakan untuk konsumsi. Hal ini tidak hanya merugikan hak hewan, tetapi juga berpotensi meluas menjadi masalah kesehatan publik.
Kasus sejenis juga pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Provinsi Bali, di mana aktivitas perdagangan anjing untuk konsumsi telah ditangani dengan keras oleh otoritas setempat. Pemerintah daerah telah bekerja sama dengan organisasi hewan untuk menyelamatkan ribuan anjing dari kegiatan ilegal tersebut.
Di masa depan, diperlukan kerjasama antara pemerintah, organisasi hewan, dan masyarakat agar dapat menghentikan praktik ini. Keberanian dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk melindungi anjing dan mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya.
Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan melaporkan aktivitas ilegal seperti ini ke pihak berwenang. Kebersihan dan kesehatan publik harus menjadi prioritas bersama, serta perlakuan adil terhadap semua makhluk hidup.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.