Program Magang Lulusan 1 Tahun di Luar Kampus, Menaker Dorong Pencarian Pekerjaan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengklarifikasikan bahwa program magang nasional ditujukan khusus untuk lulusan baru atau fresh graduate yang memenuhi kriteria tertentu. Program ini difokuskan pada lulusan program Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1) dengan masa lulus maksimal satu tahun terakhir.

Yassierli menegaskan bahwa mereka yang sudah lulus lebih dari satu tahun sebaiknya tidak mengikuti magang nasional dan segera mencari pekerjaan. Kementerian Ketenagakerjaan telah menyediakan platform SIAPkerja yang berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan dan pencari kerja.

“Untuk mereka yang tidak termasuk dalam lulusan satu tahun terakhir, saya sampaikan tidak perlu mengikuti magang. Cari kerja direktur saja. Kami memiliki platform SIAPkerja yang menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan. Gunakan SIAPkerja Karirhub,” ujar Yassierli saat media briefing di Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (28/10/2025).

Selanjutnya, Yassierli menambahkan bahwa platform SIAPkerja terus diperluas dengan menambah informasi tentang lowongan kerja dan mengintegrasikan dengan portal job lainnya.

Pendaftaran peserta magang nasional batch kedua akan dibuka pada 6-12 November 2025. Proses seleksi akan dilaksanakan dari 12-20 November 2025, pengumuman hasil seleksi pada 21 November 2025, dan pelaksanaan magang dimulai pada 24 November 2025.

“Kini kita sedang memasuki batch kedua tahun 2025 dengan target 80.000 posisi. Kami terus mensosialisasikan program ini agar perusahaan dapat memanfaatkannya,” jelas Yassierli.

Yassierli menjelaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan tidak berperan langsung dalam penempatan peserta magang. Perusahaan sendiri yang akan menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja mereka. Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga dapat menyaring lowongan yang tidak pantas, seperti pialang, dan melakukan penghapusan jika diperlukan.

Yassierli mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap magang nasional pada tahap pertama sangat besar. Dengan kuota 20.000, ada 256.000 orang yang mendaftar untuk program yang menawarkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) atau upah minimum provinsi (UMP).

“Respon masyarakat terhadap program ini luar biasa. Hingga saat ini, 256.000 pendaftar yang tertarik dengan peluang ini,” kata Yassierli.

Selain memberikan pengalaman kerja, program magang nasional juga memberikan uang saku berupa UMK atau UMP kepada peserta. Inisiatif ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi fresh graduate untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja.

Program magang nasional bukan hanya tentang pengalaman, tetapi juga tentang mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia kerja dengan lebih siap. Dengan dukungan upah minimum dan kesempatan belajar langsung, ini adalah langkah penting untuk mengurangi kesenjangan kompetensi antara lulusan dan pasaran kerja. Semoga ini menjadi peluang emas bagi para fresh graduate untuk mengembangkan potensi mereka dan memulai karier dengan lebih percaya diri.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan