Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup Turun ke Level 8.322

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Pada saat penutupannya, IHSG berada di angka 8.100-an setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan saat dibuka.

Menurut data yang dirilis oleh RTI pada hari Senin (27/10/2025), IHSG ditutup di posisi 8.117,15, turun 154,57 poin atau sekitar 1,87%. Sementara pada awal perdagangan, IHSG tercatat di level 8.322,21. Dalam sesi perdagangan hari ini, nilai tertinggi IHSG mencapai 8.354,67, sementara angka terendahnya adalah 7.959,16. Total transaksi yang terjadi mencapai Rp 28,91 triliun dengan total 38,96 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 2.868.753 kali.

Hari ini, terdapat 215 saham yang mengalami kenaikan, 488 saham yang mengalami penurunan, dan 107 saham yang tetap stagnan. Secara mingguan, IHSG menunjukkan kenaikan sebesar 0,35%. Namun, secara bulanan, IHSG mengalami penurunan 0,08%. Dalam jangka 6 bulan, IHSG naik 29,62%, dan secara year to date, IHSG juga meningkat 14,65%.

Sebelum ini, seorang analis senior dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyatakan bahwa perubahan metodologi perhitungan free float oleh MSCI terhadap saham-saham Indonesia menjadi salah satu faktor utama penurunan IHSG hari ini. “Terkait dengan perhitungan saham Indonesia, MSCI mengumumkan konsultasi mereka mengenai metode free float untuk konstituen saham di Indonesia,” kata Nafan kepada Thecuy.com, Senin (27/10/2025).

Menurut analisis pasar dari Phintraco Sekuritas, secara teknikal, IHSG menunjukkan tren penurunan dari kisaran level 8.134 dengan terbentuknya pola Death cross pada MACD dan Stochastic RSI, yang dianggap sebagai sinyal bearish. Hal ini menunjukkan potensi turunnya harga pada sesi selanjutnya. “IHSG ditutup melemah ke level 8028.336 (-2.942%) pada perdagangan Sesi I Senin. Secara teknikal, IHSG breakdown MA20 dikisaran level 8134 sering dengan pembentukan Death Cross pada MACD dan Stochastic RSI. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan uji level psikologis 8000 pada perdagangan sesi II Senin,” tulis Phintraco.

Pasar saham Indonesia memang sering dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global. Perubahan metodologi perhitungan oleh MSCI, fluktuasi mata uang, dan situasi ekonomi global bisa mempengaruhi sentimen investor. Oleh karena itu, para investor harus selalu waspada dan melakukan analisis yang matang sebelum membuat keputusan investasi. Kenaikan dan penurunan IHSG menunjukkan dinamika pasar yang terus berubah, dan penting bagi para pemain pasar untuk menyesuaikan strategi mereka. Investasi saham memang memiliki risiko, tetapi dengan pengetahuan yang cukup dan strategi yang baik, potensi keuntungan pun dapat diraih.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan