Pengaruh Pertemanan Menjadi Faktor Utama dalam 85% Kasus Pengguna Narkoba Menurut Kepala BNN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Komjen Suyudi Ario Seto, Kepala BNN, mengungkapkan khawatir terhadap berbagai jenis narkotika baru yang muncul di masa kini. Menurutnya, sebagian besar penyalahguna narkoba, yaitu sekitar 85 persen, dipengaruhi oleh faktor pertemanan.

Komentar ini dia sampaikan saat acara Giat Kemah Bhakti Pemuda yang diselenggarakan oleh PB HMI di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Hadir pula Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, serta Wakil Ketua MPR RI, Abchandra M. Akbar Supratman.

Data yang disampaikannya menunjukkan bahwa 1,73 persen dari populasi atau sekitar 3,33 juta orang menjadi korban penyalahguna narkoba. Mayoritas dari mereka termasuk dalam kategori percobaan karena pengaruh teman atau rasa penasaran. Studi menunjukkan bahwa 85,5 persen penyalahguna terpengaruh karena faktor lingkungan sosial di sekitarnya.

Suyudi juga menyatakan bahwa masalah narkoba melibatkan berbagai aspek, tidak hanya hukum, tetapi juga kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Hal ini memerlukan penanganan holistik yang meliputi semua elemen dari sumber hingga pelaksanaan.

Dia menambahkan bahwa jika ada seseorang yang terlibat dalam penyalahguna narkoba, sebaiknya dilaporkan ke Institusi Penerima Wajib Lapor atau BNN. Hal ini untuk memudahkan proses rehabilitasi tanpa menimbulkan hukuman penjara.

Dalam acara yang sama, Raffi Ahmad menegaskan bahwa anak muda Indonesia rata-rata menghabiskan lebih dari delapan jam sehari di internet dan tiga jam di media sosial. Dengan demikian, ruang digital menjadi arena utama pembentukan karakter dan ideologi.

Raffi juga menjelaskan bahwa generasi muda menjadi diplomat budaya tidak resmi yang mempromosikan nilai-nilai toleransi Indonesia melalui berbagai media. Dia menyoroti bahwa pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, telah fokus pada pengembangan generasi muda melalui berbagai program seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Sekolah Garuda.

HMI, menurut Raffi, telah berperan penting dalam membangun intelektual, sosial, dan ekonomi umat melalui gerakan pemberdayaan dan wirausaha muda. Di era digital, dia mendorong kader HMI untuk menjadi produsen nilai positif dan pendorong etika bermedia.

Komjen Suyudi menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah salah satu prioritas pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama terkait reformasi hukum dan ketahanan bangsa. Dalam jumpa pers terkait kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dia mengaitkan masalah narkoba sebagai isu kemanusiaan, bukan hanya kriminalitas.

Suyudi juga menekankan bahwa pengguana narkoba harus diperlakukan sebagai korban yang perlu disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara. Ini menunjukkan pemahaman yang lebih manusiawi dalam penanganan masalah narkoba.

Pemberantasan narkoba bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga tentang memastikan generasi masa depan bebas dari ancaman obat terlarang. Setiap individu harus berperan aktif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, baik melalui edukasi, rehabilitasi, maupun dukungan sosial. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita bisa membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan