Eksperimen Miliarder Amerika untuk Mendapatkan Sperma Bebas Mikroplastik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bryan Johnson, seorang biohacker dari Amerika Serikat, kembali menarik perhatian umum melalui eksperimen kesehatannya yang unik. Pada usia 48 tahun, ia berhasil mengurangi jumlah partikel mikroplastik dalam sperma lewat kombinasi terapi sauna dan pengurangan kontakt dengan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam post di platform X (sebelumnya Twitter), Johnson membagikan hasilnya: konsentrasi mikroplastik dalam cairan semennya menurun drastis dari 165 partikel per mililiter pada November 2024 menjadi hanya 20 partikel per mililiter pada Juli 2025. Perubahan serupa juga terlihat dalam darahnya. Johnson menyarankan bahwa terapi sauna berperan besar dalam hal ini, karena dapat mencuci racun lingkungan, termasuk plastik, dari tubuh.

Setiap hari, Johnson menjalani sesi sauna kering dengan suhu mencapai 200 derajat Fahrenheit (sekitar 93°C) selama 20 menit. Ia juga menggunakan kompres es di selangkangan selama melakukannya, untuk melindungi testis dari panas berlebih dan menjaga kesehatan sperma. Johnson percaya bahwa inovasi ini mungkin menjadi bukti pertama tentang hubungan antara mikroplastik dalam darah dan sperma pada individu yang sama.

Meskipun klaimnya menarik, ahli kesehatan mengingatkan bahwa efek sauna terhadap kualitas sperma sebenarnya bisa berbahaya. Paparan panas tinggi dapat menurunkan jumlah dan kelincahan sperma, meski belum ada penelitian terkait penggunaan sauna dengan tambahan kompres es di area genital. Selain sauna, Johnson juga menghindari penggunaan wadah plastik untuk memanaskan makanan, tidak menggunakan talenan plastik, dan hanya meminum air yang difilter melalui reverse osmosis.

Mikroplastik merupakan masalah baru dalam dunia ilmu, namun sudah terbukti ditemukan di berbagai organ tubuh, termasuk otak, jantung, paru-paru, hati, plasenta, darah, air liur, urine, ASI, dan air mani. Partikel ini berukuran lebih kecil dari sebutir beras dan diduga bisa mengganggu hormon, menyebabkan stres oksidatif, dan menurunkan kualitas sperma. Namun, masih banyak yang belum diketahui tentang cara mereka masuk, menumpuk, dan berdampak pada tubuh manusia.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik telah menjadi bagian dari polusi lingkungan yang tak bisa dihindarkan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menphonse bahwa manusia dapat mengonsumsi lebih dari 50.000 partikel mikroplastik setiap tahun melalui makanan dan air. Hal ini menguatkan pentingnya upaya seperti yang dilakukan Johnson untuk mengurangi paparan.

Analisis unik dan simplifikasi: Mikroplastik bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan reproduksi. Penelitian menunjukkan dampaknya pada kualitas sperma, tetapi mekanismenya masih belum lengkap dipahami. Oleh karena itu, eksperimen seperti Johnson, meski kontroversial, memberikan insight yang berharga bagi pengembangan solusi masa depan.

Kesimpulan: Mikroplastik telah menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan kita. Langkah-langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik dan mengeksplorasi metode pencucian tubuh dapat menjadi awal perbaikan. Mari serius mempertimbangkan dampak mikroplastik dan tindak lanjut yang bisa kita lakukan untuk melindungi tubuh kita dari bahaya tak terlihat ini.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan