Stok BBM di SPBU Swasta Habis dalam Dua Bulan, Kapan Akan Diberi Pelengkap?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin masih tidak tersedia di berbagai SPBU swasta seperti Shell, VIVO, dan BP-AKR. Fenomena kekosongan ini sudah terjadi dua kali dalam tahun ini, pertama kali pada awal 2025 dan kemudian berlanjut sejak Agustus hingga saat ini, Senin (27/10).

Menurut laman resmi Shell Indonesia, saat ini mereka belum dapat menyediakan produk bensin Shell (termasuk Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+) di jaringan SPBU mereka. Namun, SPBU Shell tetap beroperasi untuk menyediakan Shell V-Power Diesel. Manajemen Shell menyatakan mereka terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait agar stok bensin dapat kembali segera tersedia dengan mempertimbangkan standar keselamatan dan kualitas global Shell.

Kekosongan BBM ini di SPBU swasta akan terus terjadi bila tidak ada kesepakatan dalam pembelian base fuel dari Pertamina. Setelah beberapa waktu yang lamanya, seluruh SPBU swasta akhirnya sepakat untuk melakukan negosiasi pembelian BBM murni dengan Pertamina. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menuturkan bahwa proses ini merupakan kemajuan signifikan setelah sebelumnya masih ada SPBU yang belum bergabung dalam negosiasi.

Meskipun semua SPBU swasta sudah sepakat, Laode belum dapat menyampaikan hasil akhir negosiasi karena proses tersebut masih berlangsung. Ia menjelaskan bahwa mekanisme lelang antara Pertamina dan SPBU swasta kini dilakukan secara langsung dengan masing-masing badan usaha swasta, bukan serentak seperti sebelumnya. Laode optimis bahwa perubahan ini akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan diharapkan selesai pada akhir Oktober.

Jika tidak ada kesepakatan antara SPBU swasta dan Pertamina, kekosongan stok BBM di SPBU swasta bisa berlanjut hingga akhir tahun. Laode mengatakan bahwa pilihan untuk melanjutkan kekosongan atau mencapai kesepakatan akan diserahkan kepada SPBU swasta. Pemerintah telah mengadakan rapat dengan SPBU swasta beberapa hari yang lalu, tetapi hasilnya belum diketahui.

SPBU swasta dijamin akan mendapatkan kuota impor BBM untuk tahun 2026, seperti yang ditegaskan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menurutnya, pemerintah tidak akan memotong kuota impor BBM bagi perusahaan yang patuh aturan, bahkan ada kemungkinan kuota akan ditambah 10% seperti tahun ini. Hal ini bertujuan untuk menjamin stabilitas stok BBM di SPBU swasta. Tahun ini, kuota impor BBM untuk SPBU swasta sudah ditingkatkan 10% dibandingkan tahun 2024, namun stok habis lebih cepat karena peningkatan pembelian.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi pemerintah dan SPBU swasta bekerja sama untuk menemukan solusi yang memadai. Stabilitas stok BBM tidak hanya berdampak pada operasional SPBU, tetapi juga pada masyarakat yang bergantung pada aksesibilitas bahan bakar untuk kegiatan sehari-hari. Dengan adanya negosiasi yang efektif dan regulasi yang jelas, diharapkan masanya kekosongan BBM di SPBU swasta dapat diminimalkan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan