Gejala Fisik yang Muncul ketika Merasa Stres

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Stres merupakan reaksi fisik dan emosional yang bisa dialami oleh siapa saja, dipicu oleh berbagai situasi seperti tekanan kerja, putus asa, marah, atau gugup. Gejalanya bervariasi tergantung pada sumber dan ketahanan individu. Beberapa tanda stres mungkin tidak sadar, dan jika tak diawasi, dapat berubah menjadi stres berlebih, yang dikenal sebagai stres kronis.

Menurut American Psychological Association, stres adalah respons tubuh terhadap situasi menyulitkan, yang bisa menimbulkan gejala fisik seperti jantung berdebar dan ketiduretan. Meskipun tidak bisa dihindari, penting untuk menjaga agar stres tidak melampaui batas.

Stres kronis terjadi ketika tubuh terus merespons terhadap tekanan berkelanjutan. Beberapa tanda umum stres dan stres berlebih termasuk:

  1. Pola Tidur Terganggu
    Stres ekstrem bisa menyebabkan masalah tidur, bahkan insomnia kronis. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat keluarga insanomia atau yang mengalami stres ekstrem lebih rentan.

  2. Cemas atau Mudah Tersinggung
    Hubungan antara stres dan kecemasan erat. Stres berlebih bisa mengganggu tidur, yang pada giliran memicu perasaan cemas dan ketiduretan.

  3. Sering Sakit Kepala
    Stres berlebih dapat memicu sakit kepala, terutama pada mereka yang rentan terhadap migrain.

  4. Masalah Pencernaan
    Stres bisa mengganggu sistem pencernaan, menyebabkan masalah seperti sindrom iritasi usus besar, kram perut, atau gangguan nafsu makan.

  5. Detak Jantung Meningkat
    Jantung berdebar kencang sering terjadi saat stres. Walaupun tidak selalu berarti ada masalah, stres berlebih bisa mempengaruhi kesehatan jantung secara jangka panjang.

  6. Munculnya Jerawat
    Stres internal dapat memicu jerawat, yang pada giliran menambah beban stres. Solusi terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter kulit dan ahli kesehatan mental.

  7. Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
    Tubuh yang terlalu stres lebih rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan menurun. Ini bisa dianggap sebagai tanda tubuh meminta istirahat.

  8. Nyeri Kronis
    Penelitian menunjukkan 20-30% dewasa mengalami nyeri kronis, dan stres, depresi, atau PTSD sering berkontribusi pada kondisi ini.

  9. Gairah Seksual Menurun
    Hormon stres seperti kortisol dan epinefrin bisa mengurangi produk hormon seks, memengaruhi gairah.

Stres tidak bisa dihindari, tetapi dengan pengetahuan tentang tanda-tanda ini, kita bisa lebih cermat dalam mengelola kesehatan fisik dan mental. Jaga keseimbangan hidup, istirahat yang cukup, dan cari dukungan saat diperlukan. Ketika tubuh memberikan signal, dengarkan dan tanggapi dengan bijak untuk mengevaluasi tekanan yang dialami.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan