Batik Indonesia: Tri Tito Tegaskan Komitmen Pelestarian dan Pengembangan sebagai Identitas Nasional

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua Dewan Kerajinan Nasional, Tri Tito Karnavian, mengungkapkan dedikasinya untuk mengukuhkan batik sebagai lambang identitas bangsa. Menurut Tri, batik merupakan seni lokal yang menggunakan lilin dan warna alam untuk menggambar motif pada kain. Pernyataan ini diucapkan saat ia menyampaikan pidato dalam Workshop Brushed Batik, yang diadakan sebagai bagian dari perayaan Hari Batik Nasional di lokasi Cikini82, Jakarta, pada hari Jumat (24/10) yang lalu.

Tri menambahkan bahwa selama berabad-abad, batik telah menjadi unsur penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Batik melambangkan identitas, kreativitas, dan warisan budaya. Pada tahun 2009, UNESCO telah mengakui batik sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Dalam acara ini, peserta akan belajar lebih dalam tentang seni batik, mulai dari proses produksi hingga berbagai teknik menggambar. Tri juga merayakan kehadiran peserta yang hadir dalam workshop yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan brand mode Purana. Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Purana yang baru saja merayakan ulang tahun ke-16.

Workshop ini digunakan untuk memperingati Hari Batik Nasional 2025 dan juga sebagai upaya bersama untuk mempromosikan serta melestarikan warisan budaya Indonesia. Selain itu, pada acara ini akan diperkenalkan teknik baru, yaitu Brushed Batik, di mana lilin dan warna disiapkan langsung pada kain menggunakan brush. Metode ini menghasilkan pola-pola yang detail, transisi warna yang halus, dan desain yang menarik. Teknik ini menggabungkan keterampilan tradisional dengan ekspresi artistik modern.

“Brushed Batik sangat menggambarkan esensi batik, yaitu paduan sempurna antara keahlian dan kreativitas. Ayo kita mulai workshop ini dengan semangat penuh, niat untuk belajar, dan kreativitas yang berlimpah,” demikian kata Tri.

Peningkatan kualitas batik di Indonesia bukan hanya tentang melestarikan tradisi, tetapi juga mengembangkan inovasi baru yang mampu menarik generasi muda. Dengan teknologi modern, batik bisa terus berkembang dan menjadi salah satu elemen mode internasional. Semua pihak diharapkan bertindak bersama untuk menjaga keberlangsungan budaya ini agar tetap hidup dan relevan dalam era digital.

Pelestarian warisan budaya tidak hanya sebagai tanda kebanggaan, tetapi juga sebagai sumber inspirasi untuk generasi mendatang. Batik adalah simbol keanekaragaman budaya yang kaya dan akan terus bersinar jika semua orang berpartisipasi dalam mengembangkannya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan